Eva Sundari: Ahok, Jokowi dan PDIP Saling Menghormati
- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVA.co.id. -Â Politikus PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, membantah isu adanya tukar guling antara kepala Badan Intelijen Negara dengan pencalonan Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti.
Menurutnya, pilihan untuk menunjuk Komjen Pol. Budi Gunawan menjadi Kepala BIN merupakan hak prerogatif Presiden. Walaupun PDIP merupakan partai pengusung, tapi pihaknya tak bisa mencampuri.
"Ahok, Presiden, dan PDIP saling menghormati wijayah otoritas masing-masing lembaga," ujar Eva pada VIVA.co.id, Rabu 7 September 2016.
Kata Eva, setidaknya ada 13 kebijakan yang 'dibaca' publik tidak pas dengan kepentingan PDIP. Tapi sikap PDIP tetap mendukung Presiden secara penuh, karena Jokowi adalah kader PDIP dan terlahir dari rahim kaderisasi partai.
"PDIP menyadari bahwa dinamika itu natural di politik dan selama ini hanya bersifat taktik, tidak strategis. PDIP tetap mengawal Jokowi dan kebijakan yang diambil, Trisakti dan Nawacita karena itu keputusan DPP sekaligus amanat kongres," ungkap Eva.Â
Dalam posisi ini, PDIP seperti sebelumnya, secara penuh mendukung usulan pejabat-pejabat yang diajukan Presiden dan siap mengamankannya di DPR.
Relasi presiden dan PDIP harus tetap kuat meski banyak yang ingin menggoyang melalui isu-isu sensitif. "Seperti petugas partai yang diinterpretasikan secara keliru maupun fitnah tukar guling soal pengusulan Pak BG sebagai Kepala BIN," katanya.
Pernyataan Eva ini sekaligus meluruskan pemberitaan sebelumnya, yang berjudul "".
Eva menegaskan, PDIP tak pernah menolak pengajuan nama Budi Gunawan menjadi Kepala BIN menggantikan Sutiyoso.
(ase)