Jokowi Rugi Bila Arcandra Jadi Menteri ESDM Lagi
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id – Sejumlah pihak mewacanakan Arcandra Tahar untuk menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) lagi. Namun, usulan tersebut dinilai akan menimbulkan citra negatif bagi Presiden Joko Widodo.
"Sangat sulit diterima akal sehat oleh publik jika Arcandra dilantik lagi sebagai menteri ESDM," kata Pengamat Politik dari Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu, 4 September 2016.
Meskipun Arcandra mempunyai kompetensi tinggi, namun yang dibutuhkan pemerintah menurut Igor adalah orang profesional yang bisa memberikan solusi untuk bangsa tanpa merusak kredibilitas pemerintahan Jokowi.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar Jokowi melakukan kalkulasi politik secara cermat (cost-benefit consideration), supaya tidak terjadi kegaduhan yang berisiko tinggi dan berakibat fatal bagi pemerintahan.
"Persoalan Arcandra bukan hanya di tataran politisi saja, tapi ini menjadi sudah menjadi domain rakyat awam juga. Ini masalah nasionalisme, masih banyak anak bangsa lainnya di bidang yang sama dengan dedikasi jauh lebih baik dari Arcandra," katanya.
Igor menilai, pada saat Jokowi memberhentikan Arcandra Tahar karena dwi kewarganegaraan Amerika Serikat-Indonesia, kewibawaan dan kredibilitasnya sangat positif dan mencapai titik indeks yang terbaik selama ini.
Dengan demikian, lanjut dia, apapun alasannya, wacana mengangkat kembali Arcandra adalah kesalahan kedua yang sangat fatal, karena sudah terbukti Jokowi menerima bisikan atau tekanan dari orang sekelilingnya yang salah besar dalam memberikan rekomendasi.
"Kasihan Pak Jokowi. Wacana seperti ini berpotensi gaduh dan menjadi beban berat bagi kewibawaan dan kredibilitas pemerintahan Jokowi," tuturnya.
Jokowi memberhentikan Arcandra dari Menteri ESDM karena merupakan warga negara Amerika Serikat. Ia lalu menunjuk Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebagai pelaksan tugas. Hingga kini, siapa pengganti Arcandra, Jokowi belum memutuskan.