Politikus PDIP: Kami Akan Kawal Budi Gunawan
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Evita Nursanty, mengatakan keputusan Presiden Joko Widodo mengangkat Komjen Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara sudah tepat. Dia yakin, Budi Gunawan bisa menunjukkan prestasi terbaiknya.
"Kita akan kawal terus nanti saat fit and proper test di Komisi I, sebab menurut UU No17 Tahun tentang Intelijen Negara, DPR punya waktu 20 hari menyampaikan pertimbangan," kata Evita dalam siaran persnya, Sabtu, 3 September 2016.
Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah III ini mengatakan, karir Budi Gunawan yang pernah menjabat Kapolda di beberapa wilayah di Indonesia, menurutnya sudah cukup menjadi syarat diangkat sebagai kepala BIN.
Dalam catatannya, Budi Gunawan pernah menjadi ajudan Presiden pada 2001-2004. Lalu menjadi Karobinkar SSDM Polri (2004-2006), Kaselapa Lemdiklat Polri (2006-2008), Kapolda Jambi (2008-2009), Kadiv Binkum Polri (2009-2010).
Pernah juga menjadi Kadiv Propam Polri (2010-2012). Setelah itu, Budi Gunawan diangkat menjadi Kapolda Bali (2012), Kalemdiklat Polri (2012-2015), dan menjadi Wakapolri (2015-Sekarang).
"Dengan berbagai pengamanan ini dia memiliki kemampuan administratif dan koordinatif yang baik," ujar Evita.
Evita juga menilai BG memiliki banyak jaringan yang bisa membantu memudahkan tugas-tugasnya. Kemudian, mempunyai akselerasi yang cepat untuk bisa memperkuat kekuatan yang ada.
"Itu sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai kepala BIN," ujar Evita.
Mengenai posisi kepala BIN yang biasanya dijabat dari unsur TNI, Evita menilai tidak tepat. Sebab, kata dia, di negara-negara maju juga tidak lagi membedakan kepala intelijennya dari unsur mana.
"Kita pernah punya polisi yakni Jenderal Polisi (Purn) Sutanto yang jadi kepala BIN ada juga dari sipil di jabatan wakil kepala BIN. Di negara-negara lain seperti Amerika Serikat juga punya nama pimpinan intelijen dari sipil. Jadi itu bukan hal aneh, apalagi Budi Gunawan yang berumur 56 tahun, jauh lebih muda dibandingkan Sutiyoso yang sudah 71 tahun," katanya.
Walau demikian, ia yakin dengan pengalaman Budi Gunawan, mampu mengakomodir berbagai unsur di BIN apakah dari unsur Polri maupun dari unsur TNI.
"Dan jika dilihat dari track record Budi Gunawan, kita yakin pengalaman selama ini baik di internal Polri, ke TNI, maupun ke pihak lain, Budi Gunawan bisa mengatur dan membuat pola hubungan dan koordinasi yang baik," katanya.