Golkar Antisipasi Potensi Kecurangan di Pilkada Aceh
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro
VIVA.co.id – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar akan mengantisipasi potensi kecurangan dalam pelaksanaan Pilkada Aceh 2017 mendatang. Hal itu dilakukan menyusul hasil temuan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bahwa Aceh adalah salah satu daerah paling rawan kecurangan dalam tahapan Pemilu dan Pilkada 2017.
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Aceh-Sumut DPP Partai Golkar, Andi Sinulingga, mengatakan antisipasi dilakukan sebagai upaya pemenangan Partai Beringin di Pilkada Aceh 2017 mendatang.
"Kami perlu antisipasi tapi keamanannya relatif aman, kami kawal dengan saksi, keamanan ya pihak keamanan, kami amankan cukup tempat-tempat pemungutan suara," kata Andi di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin 29 Agustus 2016.
Kata dia, ada beberapa lokasi yang dianggap Partai Golkar bakal paling rawan konflik yakni di bagian pesisir timur utara dengan delapan kabupaten dan kota. Pada tahun 2012, banyak kotak suara di sana, hilang.
"Tahun 2012 memang kejadian tong-tong suara suka-suka dicoblosin, tiba-tiba tong suara dibawa kabur kemudian upaya intimidasi masyarakat memilih calon tertentu juga ada. Dahulu ada jarak partai lokal dan nasional, sekarang enggak ada masalah," lanjut dia.
Meski demikian, ia meyakini keamanan di wilayah Aceh saat ini cukup kondusif untuk bisa melaksanakan Pilkada 2017.
"Cuma persepsi umum kebanyakan Aceh tidak aman, tidak seperti itu. Enggak ada yang krusial tapi kami perlu antisipasi," kata Andi.
(ren)