Jusuf Kalla: Sekolah Parlemen Tidak Perlu

Wakil Presiden, Jusuf Kalla.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai Dewan Perwakilan Rakyat tidak perlu mengadakan sekolah parlemen. Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu lebih setuju jika tugas itu dilaksanakan oleh partai politik.

Jumlah Petugas Belum Ideal, Kemenag Terus Upayakan Penambahan pada 2025

"Iya (mubazir). Itu tidak perlu. Sebelum dipilih kan mereka harus mampu berbicara sebagai anggota DPR. Nah, mungkin diadakan penataran lebih baik oleh masing-masing partai. Agar ideologi partai juga sama dengan calon," kata Kalla di Istana Wakil Presiden, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin, 29 Agustus 2016.

Kalla mengemukakan, masing-masing partai selalu membuat pelatihan kader. Oleh karena itu, sebelum menjadi anggota DPR, mereka harus sudah memahami tugas-tugasnya.

PKS Sebut Prabowo Naikkan PPN Hanya untuk Barang Mewah Bukti Berpihak pada Rakyat Kecil

"Kan tiap-tiap partai sah-sah saja membuat sikap berbeda, menghadapi politik ini. Jadi, biar lebih lancar, ya sekolah di partai masing-masing," ujar Kalla.

Sebelumnya, Ketua DPR, Ade Komarudin, mengakui masih banyak kritik terhadap kualitas para anggota legislatif di parlemen. Meski peningkatan kualitas DPR sebenarnya menjadi tugas partai politik, namun dia mengusulkan untuk membentuk sekolah parlemen bagi para anggota legislatif.

Usut Kasus Hasto-Harun Masiku, KPK Panggil Saksi Kunci Eks Komisioner KPU

"Tidak tumpang tindih (dengan partai politik), karena begitu mau masuk Dewan, tetap yang bersangkutan membutuhkan pendidikan. Persiapan menjadi anggota parlemen yang baik," kata Ade di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 26 Agustus 2016. (ase)

Sidang Mahkamah Konstitusi

MK Minta DPR Revisi UU Nomor 7 tahun 2017, Semua Parpol Peserta Pemilu Bisa Usung Capres

Mahkamah Konstitusi (MK) resmi memutuskan menghapus ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2025