Yusril: Jokowi Jangan Terlalu Ikut Campur di Pilkada Jakarta
- VIVAnews/Rohimat
VIVA.co.id - Bakal calon Gubernur DKI, Yusril Ihza Mahendra berharap Presiden Joko Widodo tidak perlu ikut campur dalam urusan Pilkada DKI Jakarta. Karena, itu bukanlah sikap seorang negarawan yang baik.
"Saya memohon kepada Pak Presiden, sebaiknya jangan terlalu ikut campurlah dalam urusan Pilkada DKI ini. Semua publik itu, sudah tahu bagaimana Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) itu dibawa, dinaikkan ke mobil supaya bertemu Bu Mega (Megawati Soekarnoputri), itu semua rahasia umum. Presiden tuh harus netral," kata Yusri, usai salat Jumat di Masjid Al-A'Raaf, jalan Tipar Cakung, Sukapura, RT 8 RW 1, Cilincing, Jakarta Utara. Jumat 25 Agustus 2016
Yusril menilai, Jokowi harus berada di tengah, sebagai bapak bangsa, bukan sebaliknya memihak kepada salah satu calon gubernur. Dia menegaskan, Presiden harus berdiri di atas semua golongan, dan berdiri di atas semua kandidat calon gubernur.
"Kalau saat ini tidak, Pak Jokowi terang-terangan melakukan pemihakan kepada Pak Ahok. Seharusnya, tidak begitu sikap seorang Presiden," kata Yusril.
Yusril juga mengatakan, jika Presiden terus menunjukkan sikap keberpihakan ke salah satu kandidat calon gubernur, bukan tidak mungkin rakyat akan marah. Bahkan, rakyat bisa saja menunjukkan perlawanannya terhadap sikap Presiden.
"Perlawanan dari rakyat itu nanti, akan makin besar kepada beliau. Jadi, implikasinya orang mulai berpikir mengalahkan Ahok, mengalahkan Jokowi," ujar Yusril.
Yusril kembali berharap, agar Jokowi bersikap netral dan menunjukkan sikap sebagai seorang negarawan. Bukan karena perkawanan dengan Ahok, lalu semuanya objektivitas menjadi hilang.
"Jangan sampai masalah bangsa dan negara menjadi pertaruhan, karena perkawanan dan kepentingan pribadi." (asp)