PPP: Pidato Jokowi Tak Cerminkan Kesungguhan Perangi Narkoba

Anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan, Arsul Sani.
Sumber :

VIVA.co.id - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai, Presiden Joko Widodo tidak menyatakan tegas mengenai perang terhadap narkoba dan korupsi dalam pidato kenegaraannya di Parlemen di Jakarta pada Selasa, 16 Agustus 2016.

Terkuak, Peran Kombes Donald Dalam Kasus Pemerasan terhadap WN Malaysia yang Nonton DWP

"Yang disampaikan Presiden memang kerangka hukum dikembangkan. Bagi kita, ini penilaian kesungguhan pemerintah tidak tergambar dari pidato Presiden," kata Arsul kepada wartawan.

Menurut anggota Komisi III DPR RI, tidak tergambarnya perang terhadap narkoba dan korupsi dalam pernyataan Presiden, harus dibuktikan dalam bentuk nyata. Seperti kinerja para menteri dan kesiapan pemerintah dalam menyiapkan rancangan undang-undang, misalnya, Rancangan Undang-Undang tentang Tindak Pidana Korupsi.

Susul Kombes Donald, AKBP Malvino Dipecat dari Polri Gegara Kasus Pemerasan Penonton DWP

Menurut Arsul, DPR masih menunggu rancangan undang-undang itu dari pemerintah. Dengan adanya undang-undang itu, upaya perlawanan terhadap korupsi akan semakin nyata.

Selain itu, perlawanan terhadap korupsi harus dilakukan konsisten oleh pemerintah di semua lembaga dan tingkatan. "Terutama konsistensi di lembaga peradilan," ujarnya.

Fakta-fakta Mobil yang Tabrak Sekeluarga hingga Tewas di Awal Tahun Baru, Sopir Jadi Tersangka

Hal yang sama harus dibuktikan dalam perang terhadap narkoba. Di antaranya dengan mendukung upaya tim independen terkait pernyataan terpidana mati, Freddy Budiman, tentang keterlibatan oknum Polri, BNN, TNI hingga Bea Cukai dalam peredaran narkoba di Indonesia.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Donald Parlaungan Simanjuntak

Nasib Uang Rp 2,5 Miliar Hasil Kombes Donald dan Anak Buah Peras WN Malaysia Penonton DWP

Sebanyak 18 anggota Polri dilakukan sidang etik terkait kasus pemerasan WN Malaysia penonton konser musik DWP.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025