Politikus PKS: Google Ingin Kaburkan Teritori Palestina
Kamis, 11 Agustus 2016 - 06:50 WIB
Sumber :
VIVA.co.id - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, menilai Indonesia harus memprotes karena pada Juni lalu Israel menjadi Ketua Komite Hukum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Lalu pada akhir Juli, Palestina hilang dari Google Maps dan digantikan Israel.
Baca Juga :
Kini Ada Fitur Ride Sharing di Google Maps
"Jelas, ini motifnya ingin mengaburkan fakta teritori Palestina. Ditambah lagi posisi Israel di PBB semakin kuat dibandingkan Palestina," kata Sukamta melalui keterangan tertulisnya pada Rabu, 10 Agustus 2016.
Ia menambahkan, Israel memang suka mengaburkan sejarah, memanipulasi, dan tidak taat aturan. Zionis mengaburkan sejarah pengusiran ratusan ribu sampai sekitar sejuta orang Palestina pada tahun 1948.
"Zionis mengaburkannya dengan menyatakan pemindahan suka rela. Padahal, faktanya tidak hanya pengusiran paksa, tapi juga, meminjam istilah seorang sejarawan Israel Ilan Pappe, bahwa Zionis Israel telah melakukan ethnic cleansing; mengusir paksa dan membunuhi bangsa Palestina," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.
Seharusnya, kata Sukamtda, sebagai sebuah perusahaan besar, Google tidak menghilangkan Palestina karena itu menunjukkan keberpihakan Google. Padahal upaya perdamaian di Timur Tengah masih terus diupayakan.
"Mereka teriak-teriak demokrasi, tapi dengan mendukung Israel, itu artinya naif. Kita mempraktikkan fake democracy (demokrasi palsu). Israel yang jelas-jelas rasis dan apartheid hanya membungkus kejahatannya dengan kulit demokrasi yang palsu," ujar Sukamta.
Demi kemanusiaan, demokrasi dan keadilan, ia mendorong agar Google mencantumkan kembali Palestina di dalam petanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Seharusnya, kata Sukamtda, sebagai sebuah perusahaan besar, Google tidak menghilangkan Palestina karena itu menunjukkan keberpihakan Google. Padahal upaya perdamaian di Timur Tengah masih terus diupayakan.