- VIVA.co.id/Muhammad Solihin
"Platform itu membicarakan kriteria, gubernur DKI seperti apa sih yang akan kita patut usung," kata Arsul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 10 Agustus 2016.
Arsul menambahkan, jika koalisi langsung membahas nama, maka akan terkesan seperti koalisi yang emosi. Karena itu ia membantah pernyataan ketua tim sukses Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Nusron Wahid, baru-baru ini.
"Jadi, Nusron itu salah kalau Koalisi Kekeluargaan emosi, karena kita tidak bicara orang dulu tapi berbicara kriteria dulu. Ini kan masing-masing punya kriteria sendiri, ada yang sama dan beda," ujar Arsul.
Mengenai pernyataan Nusron bahwa koalisi tidak akan berlangsung lama, Arsul menilai kemungkinan untuk itu memang selalu ada. Termasuk jika bubar sebelum pendaftaran cagub.
"Pasti juga bisa bubar, belum tentu pas menjelang pendaftaran masih tetap kokoh. Kalau ternyata wagubnya tidak ada yang cocok, salah satunya gimana," kata Arsul.
Karena itu, dia juga tidak menutup kemungkinan jika koalisi bisa digoyang. Termasuk juga katanya, koalisi pendukung Ahok yang sama-sama bisa digoyang.
"Iya dong, masih bisa digoyang. Jadi kalau berbicara goyang-menggoyang, yang sini dan di sana bisa. Jadi, yang namanya politik pasti ada poco-poco," ujar anggota Komisi III DPR RI ini.