Kepala PPATK Juga Dihujani Pertanyaan soal Reshuffle
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Muhammad Yusuf, menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Senin 25 Juli 2016. Pertemuan ini di luar jadwal yang disampaikan pihak Biro Pers Istana Kepresidenan Jakarta.
Usai bertemu Presiden, Jusuf mengatakan dia melaporkan beberapa poin kepada Jokowi, di antaranya soal agenda Global Summit yang akan dilangsungkan pada tanggal 8 hingga 11 Agustus 2016 mendatang.
"Tentang antipendanaan terorisme di Denpasar. Di mana ada 23 negara ikut dan tanggal 10 kami minta Beliau berkenaan hadir untuk memberikan keynote speech," jelas M. Yusuf di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin 25 Juli 2016.
Yusuf menegaskan, PPATK saat ini sangat memperhatikan pembangunan khususnya mengait kebijakan pajak pemerintah.
Lanjut Jusuf, sudah ada 166 laporan inisiatif PPATK yang direspons oleh otoritas perpajakan. Hal tersebut diharapkan akan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan penerimaan negara.
"Yang sudah dieksekusi cukup bagus dari pajak, kami kerja sama cukup baik dapat Rp2,1 triliun. Saya laporkan bahwa kami sangat mendukung penuh kebijakan pemerintah," jelasnya.
Disinggung mengenai masalah perombakan atau reshuffle kabinet, Jusuf enggan berkomentar banyak. Dia hanya mengatakan akan patuh saja jikalau dipercaya mengemban amanah jabatan.
"Saya ini prajurit, siap perintah saja," katanya menanggapi soal isu reshuffle kabinet yang belakangan kembali berembus kencang.
(ren)