DPR Pertanyakan Langkah Vaksinasi Ulang
- Syaefullah/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Wakil Ketua Komisi IX DPR Ermalena menyatakan masyarakat yang mengikuti pemberitaan penanganan vaksin palsu seharusnya justru tidak panik.
"Karena pertama sudah tahu tempatnya. Kedua, mereka cukup melaporkan diri," kata Ermalena saat dihubungi, Jumat 15 Juli 2016.
Ia mengatakan yang disayangkan adalah kerugian anak-anak yang menerima vaksin palsu. Sebab kalau pun dilakukan imunisasi ulang, maka itu tidak menjamin antibodi pada anak-anak terbangun sempurna.
"Karena imunisasi dasar seharusnya diberikan kepada usia 0-9 bulan. Jadi kalau diberikan sekarang kan memang jadi pertanyaan besar," kata Ermalena.
Ia menambahkan hanya saja ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia pernah menjelaskan soal adanya kekebalan lingkungan. Kalau 85 persen lingkungannya sudah dijamin memiliki antibodi dan imunitas maka lingkungan yang lain terbawa. Sebab tidak akan ada penularan kalaupun ada penyakit.
Sebelumnya, sejumlah orangtua yang anaknya diduga pernah menerima vaksin palsu mendatangi Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta. Rumah Sakit tersebut menjadi salah satu rumah sakit yang disebut Kementerian Kesehatan menerima peredaran vaksin palsu.