'Program Membangun Desa Jokowi Jangan Cuma Retorika'
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Ibu Kota Jakarta selalu menjadi pilihan bagi pendatang baru untuk mengadu nasib. Apalagi, pasca Idul Fitri, para pendatang baru seolah melebur dengan riuhnya arus balik mudik.
Selain mengantisipasi arus balik Lebaran, pemerintah juga dinilai perlu menyoroti arus pendatang baru yang mulai berdatangan ke Jakarta dengan segudang alasan.
Belum lagi, masalah baru selalu muncul jika para pendatang baru itu tidak memiliki keahlian khusus. Sulit sepertinya bisa bertahan di Jakarta.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodik Mujahid, menilai fenomena itu adalah masalah sosial yang perlu ditangani serius. Menurutnya, masalah itu bisa ditangani dengan baik jika program desa Presiden Joko Widodo terimplementasi.
"Program Jokowi membangun Indonesia dari desa jangan sebatas retorika dan slogan, agar di desa ada aktivitas ekonomi sehingga menahan warga desa untuk masuk ke kota besar seperti Jakarta," kata Sodik ketika dihubungi VIVA.co.id, Selasa, 12 Juli 2016.
Politikus Gerindra ini mengatakan, jika masih banyak warga berurbanisasi ke kota besar seperti Jakarta, maka dana pembangunan desa yang digelontorkan triliunan rupiah oleh pemerintah belum berjalan sesuai harapan.
"Dana tersebut bukan untuk infrastruktur, tapi khusus untuk pemberdayaan masyarakat desa," ujar Sodik.
Karena itu, Sodik menegaskan, harus ada evaluasi yang sungguh-sungguh terhadap semua program pemberdayaan masyarakat desa yang dilakukan oleh banyak kementerian. Selain itu, Pemprov DKI juga diminta bertindak proaktif.
"Pemprov DKI juga harus makin proaktif menahan urban masuk, dengan kerja sama dengan pemerintah provinsi penyuplai tenaga unskiIlled yang masuk Jakarta," tegas Sodik. (ase)