Dugaan Aliran Dana ke Teman Ahok, Ini Kata Sandiaga
- Istimewa
VIVA.co.id – Beredarnya kabar dana CSR sebesar Rp30 miliar yang mengalir ke Teman Ahok, mendapat perhatian dari bakal Calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno.
Menurut Sandi, untuk mencegah tanggapan negatif, seharusnya transparasi segera dilakukan untuk menampik citra buruk.
"Sebenarnya saya enggak mau mengomentari masalah hukum. Namun bagi saya, transparasi itu harus dibuka. Siapa yang memberi dana apa maksudnya," kata Sandiaga, saat menghadiri acara tatap muka dengan warga di Jalan Langgar RT 008 RW 04, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa malam, 21 Juni 2016
Pria kelahiran Rumbai 46 tahun silam itu juga mengatakan, berdasarkan kaca matanya, CSR itu diatur oleh suatu komite dengan maksud dan tujuan yang jelas.
Jadi, bila semua itu sudah diatur, harusnya transparasi bisa dilakukan, agar dampaknya jelas.
"Jadi transparansi itu harus dibuka secara besar-besaran. Kalau saya disuruh, saya juga akan buka dari mana saya mendapatkan dana kampanye," jelasnya.
Menurut Sandiaga, di tengah posisi Basuki Thajaja Purnama sebagai gubernur DKI, jangan sampai karena permasalahan ini dicap sebagai penyalahguna kekuasaan.
Karena, selama ini menjadi tanda tanya besar yang dipertanyakan semua orang.
"Jadi membuka permasalahan ini harus dengan menggunakan kaca pembesar, untuk melihat. Terlebih ini Jakarta yang harus full transparan agar tak ada dusta diantara kita," ungkapnya.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Junimart Girsang, sempat menyebut ada kucuran dana dari pengembang proyek reklamasi ke relawan Teman Ahok sebesar Rp30 miliar.
Dana tersebut disalurkan melalui staf Ahok, Sunny Tanuwidjaja, dan pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi.