Budi Gunawan Dinilai Masih Layak Jadi Wakapolri
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmon J Mahesa merasa aneh dengan munculnya dua nama calon Wakapolri. Padahal, proses fit and proper test terhadap calon Kapolri, Komisaris Jenderal Polisi, Tito Karnavian belum usai.
Selain itu menurutnya, posisi Wakapolri saat ini, Komjen Pol, Budi Gunawan masih relevan. "Lucu itu beredar dua nama, Budi Gunawan sendiri masih setahun lagi pensiunnya, kata Desmon di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 21 Juni 2016.
Politikus Partai Gerindra ini khawatir pergantian Wakapolri ini juga menjadi prematur. Hal ini mengingat belum saatnya Budi Gunawan pensiun, dan dua nama calon penggantinya masih terlalu muda.
Kedua nama yang beredar tersebut adalah Irjen Lutfi Lubihanto yang saat ini menjabat Wakabaintelkam dan Komjen Syafruddin yang menjabat Kalemdikpol.
"Kalau ada Wakapolri menggantikan BG, jangan lagi yang aneh-aneh orang muda. Tidak ada jembatan antara junior dengan senior. Lebih bijaksana bagi saya adalah jenderal senior yang bisa mendampingi, agar para senior ini ada yang mewadahi gitu loh, ada Putut, Safrudin, Dwi dan yang lain," ujarnya menambahkan.
Dengan masa jabatan yang tinggal satu tahun dan kemampuannya selama ini diyakini Desmon, Budi Gunawan masih layak menjabat Wakapolri dan belum perlu diganti.
"Kalau kalian bilang siapa calon Wakapolri di antara ini, menurut saya BG. Saya sebagai mitra Kepolisian, menjaga dinamika itu secara wajar, jangan merusak institusinya, cukup lah partai politik dirusak sama penguasa sekarang, jangan lagi institusi Polri dirusak juga," katanya.
Sebelumnya Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo menyebut setidaknya ada dua kandidat yang nantinya menggantikan posisi Komjen Budi Gunawan sebagai Wakapolri. "Nama yang beredar, ada Syafruddin dan Lutfi," kata Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 21 Juni 2016.
Dari informasi yang dikumpulkan, Irjen Lutfi Lubihanto adalah Wakabaintelkam sedangkan Komjen Syafruddin adalah Kalemdikpol. Namun, Bambang belum bisa memastikan apakah nama kedua perwira polisi tersebut benar-benar akan mendampingi Tito.
"Kalau soal waka (wakil kepala) itu kewenangan Kapolri baru dan Wanjakti (Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi) di Polri," ujarnya.
(mus)