Demokrat Tak Mau Ikut Golkar Buru-buru Dukung Ahok
- Istimewa
VIVA.co.id - Partai Demokrat tak terpengaruh sikap Partai Golkar yang sudah memberi isyarat di Pemilihan Kepala Daerah tahun depan. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto, partainya masih membahas nama-nama calon yang akan ditentukan untuk didukung dalam Pilkada DKI tahun 2017.
Dia mengakui, di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta, Demokrat memang senasib dengan Golkar, yang harus menjalin koalisi dengan partai lain untuk mengusung calon dalam Pilkada Jakarta. Soalnya, jumlah kursi Demokrat maupun Golkar tak memenuhi syarat untuk mengusung calon secara sendirian, yakni masih di bawah 20 persen dari jumlah total kursi di DPRD. Tetapi sikap Demokrat tidak bergantung pada partai lain, termasuk Golkar, yang sudah memutuskan mendukung Ahok.
"Karena Golkar independen. Jadi enggak bisa kemungkinan-kemungkinan. Biarlah (Majelis Tinggi Partai Demokrat) saat ini masih bersidang dan bekerja terus secara kontinu, sehingga tidak mereka-reka apa keputusannya," kata Agus di kompleks Parlemen di Jakarta pada Rabu, 15 Juni 2016.
Ia meyakini ketika sudah ada keputusan dari Majelis Tinggi Partai Demokrat soal siapa yang akan didukung, keputusan itu betul-betul valid dengan pertimbangan yang matang.
“Tidak secara emosional dan terburu-buru. Keputusan itu dilaksanakan dengan prosedural yang ditetapkan dalam SOP (standar operasional prosedur) Partai Demokrat," kata Agus, yang juga Wakil Ketua DPR.
Ia mengaku tak bisa berbicara banyak mengenai siapa calon yang akan diusung Demokrat. Sebab keputusan itu memang belum keluar dari pimpinan pusat Partai Demokrat.
Pimpinan Demokrat akan lebih mengutamakan kader untuk dicalonkan. Tetapi tentu lebih dahulu dinilai tingkat popularitas dan elektabilitasnya. Kalau pun belum ada kader yang layak dicalonkan, Demokrat tak keberatan untuk berkoalisi dengan partai lain.
"Tapi Demokrat pasti akan mengusung Gubernur DKI dan Wakil Gubernur DKI dengan berkoalisi dengan partai lain," kata Agus.
(ren)