DPR Minta Oknum TNI Penimbun Daging Ditindak Tegas
- VIVA/Putra Nasution
VIVA.co.id – Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Daniel Johan, menilai kasus penimbunan dan spekulasi harga daging pada bulan Ramadan seharusnya sudah bisa diperkirakan pemerintah. Ini termasuk potensi keterlibatan aparat dalam penimbunan daging, seperti yang dilakukan oleh aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Medan, Sumatera Utara. Â
"Namanya orang nyari kesempatan bisa dari mana saja karena itu pengawasan pemerintah harus kuat dan ada tindakan hukum yang tegas," kata Daniel saat dihubungi pada Selasa 14 Juni 2016.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan bahwa keseriusan pemerintah makin terlihat terutama dalam hal mengawasi harga pangan dan stok pangan. Daniel mengapresiasi langkah TNI di Medan yang mau membongkar penimbunan daging oleh anggotanya sendiri.
"Tinggal ditindak secara hukum dan harus tegas," kata Daniel.
Sebelumnya, aparat TNI Angkatan Darat berhasil menemukan delapan ton daging sapi ilegal di sebuah rumah dinas asrama TNI yang berada di Jalan Gaperta, Medan, Sumatera Utara. Rencananya, daging asal India ini akan dipasarkan di Medan selama Ramadan hingga Lebaran bulan depan.
Asisten Logistik Kodam I/Bukit Barisan, Kolonel Arm. Anggoro Setiawan mengatakan, penyitaan daging ilegal ini berawal dari adanya informasi warga. Pihaknya lalu menindaklanjuti hingga menemukan delapan ton daging yang disembunyikan di asrama TNI.
"Daging ini dari India masuknya melalui Tanjung Balai Karimun lalu dibawa ke dalam asrama (TNI) Gaperta," kata Anggoro kepada wartawan di Medan, Sumatera Utara pada Senin 13 Juni 2016
(ren)