Panglima TNI Tak Rela Pemerintah Minta Maaf kepada Korban 65
- Istimewa
VIVA.co.id – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan pemerintah tidak akan minta maaf kepada pihak yang merasa menjadi korban maupun keluarga korban pembantaian tahun 1965.
"Saya ingatkan jangan katakan pemerintah akan minta maaf. Pemerintah yang mana," kata Gatot di acara simposium nasional di Jakarta, Kamis 2 Juni 2016.
Dia mengatakan, wacana pemerintah akan meminta maaf kepada para korban pembantaian 1965 hanyalah isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Ia memastikan Presiden Jokowi juga tidak pernah mengatakan akan meminta maaf.
Gatot menegaskan, penyebar isu pemerintah akan meminta maaf adalah pengkhianat. Aparat dinilai perlu mengusut penyebaran isu tersebut. "Tidak akan pemerintah minta maaf," kata Gatot.
Sebelumnya diwacanakan bahwa pemerintah perlu meminta maaf kepada korban dan keluarga korban peristiwa pembantaian tahun 1965. Hal tersebut mencuat menyusul adanya kuburan-kuburan massal yang ditemukan di sejumlah wilayah Indonesia sebagai bukti pembantaian yang dilakukan pada era Orde Baru.
Terkait hal ini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga telah menyatakan bahwa Presiden Jokowi memang tidak berniat meminta maaf kepada para keluarga anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) yang disebut sebagai korban pembantaian.