Utamakan CPNS Lulusan Kampus Ternama, MenPAN Dikecam
- VIVAnews/Tri Saputro
VIVA.co.id – Wacana Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Yuddy Chrisnandi yang mengutamakan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2016 dari perguruan tinggi ternama dipertanyakan. Wacana tersebut dinilai diskriminatif.
"Ini jelas statement yang bersifat diskriminatif," kata Anggota Komisi II DPR RI, Hetifah Sjaifudian dalam keterangan persnya, Kamis, 2 Mei 2016.
Politikus Golkar itu menegaskan, seharusnya integritas dan rekam jejak yang menjadi bagian penting dari persyaratan penerimaan CPNS. Selain itu, setiap posisi dan jabatan aparatur sipil negara (ASN) membutuhkan keahlian, kualifikasi, kompetensi dan keterampilan tertentu.
"Yang lebih penting lagi adalah masalah etika dan perilaku," ujar Hetifah.
Pasal 61 Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi PNS setelah memenuhi persyaratan.
Kemudian, Pasal 65 ayat 1 menyebutkan bahwa calon PNS yang diangkat menjadi PNS harus memenuhi persyaratan antara lain, lulus pendidikan dan pelatihan, sehat jasmani dan rohani. Tidak ada ketentuan CPNS harus lulusan kampus ternama.
"Saya rasa tidak pada tempatnya MePAN-RB membuat pernyataan yang mengecilkan hati banyak angkatan muda potensial yang berdedikasi di berbagai pelosok Indonesia," ujar Hetifah.
Sebelumnya, wacana perekrutan CPNS kembali mengemuka. Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) berencana membuka lowongan pegawai negeri sipil (PNS) tahun 2016.
Jumlah PNS yang akan dibuka mencapai 11.000. Selain itu, pemerintah juga akan membuka lowongan PNS untuk dokter umum dan dokter gigi sebanyak 2.200 PNS.
Namun di tengah wacana itu, MenPAN-RB, Yuddy Chrisnandi mengeluarkan pernyataan bahwa pada seleksi tahun ini pihaknya akan memberi syarat berat bagi calon yang akan mendaftar jadi PNS.
Untuk pelamar umum, walau jumlahnya belum ditentukan, pihaknya akan mengutamakan calon dari perguruan tinggi ternama. "Supaya mendapatkan calon bagus," kata Yuddy. (ase)