DPR Minta Impor Jelang Ramadan Tak Rugikan Petani
- ANTARA/Fanny Octavianus
VIVA.co.id – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron meminta, para pembantu Presiden Joko Widodo sejalan dalam mengeluarkan kebijakan, sehingga dampaknya tidak merugikan rakyat. Sebagai contohnya soal impor bawang merah. Langkah tersebut sah saja demi menstabilkan harga.
"Tapi jangan sampai menekan keuntungan para petani," kata Herman melalui keterangan tertulis, Senin, 30 Mei 2016.
Herman mengingatkan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman untuk menggenjot produktifitas serta pengelolaan bawang pasca-panen. Sehingga, komoditas ini bisa lebih tahan lama.
"Bawang merah termasuk komoditas daya tahannya tidak panjang. Karena itu pekerjaan rumah Kementerian Pertanian bagaimana menggenjot," ujarnya menambahkan.
Politikus Demokrat ini berharap, agar gonjang-ganjing harga pangan jelang puasa sampai lebaran tidak terjadi. Oleh karena itu, dia meminta para menteri kabinet Jokowi-JK kompak. Ia tidak alergi jika pemerintah harus mengimpor barang dari luar negeri.
"Terpenting bagaimana harga di (bulan) Ramadan dan Idul Fitri ini, supaya tidak ter-fluktuatif atau tidak meningkat pada harga yang tidak terjangkau oleh masyarakat."Â
Menurut dia, jajaran menteri di pemerintahan masih sering berbeda pandangan mengenai rencana impor bawang merah. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menentang adanya impor itu karena produksi saat ini surplus.
Namun, di sisi lain, Menko Perekonomian, Darmin Nasution, tak keberatan impor demi menurunkan harga saat bulan Ramadan dan Idul Fitri nanti. Darmin menyebut bahwa bawang yang diimpor adalah 2.500 ton.
Sementara, Presiden Joko Widodo berharap harga bawang merah bisa turun ke Rp20.000/kg saat puasa, dari harga saat ini Rp40.000/kg.
(mus)