Pesan Jokowi di Rakernas PAN: Awas Bahaya Laten KKN
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA.co.id – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan, mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN), Minggu malam, 29 Mei 2016.
Dalam sambutannya mewakili Jokowi, Luhut mengatakan, kalaru dirinya (Jokowi) selalu ingat dengan PAN lantaran partai ini adalah salah satu partai yang lahir saat era reformasi.
"Kalau saya ingat PAN saya ingat reformasi. PAN memiliki jejak yang istimewa dan lahir dari semangat reformasi," kata Luhut dalam sambutannya di Rakernas PAN di Jiexpo Kemayoran, Jakarta. Minggu 29 Mei 2016.
Luhut menyampaikan, saat kunjungan Jokowi ke Korea Selatan banyak warga negara Indonesia di sana bertanya apa yang tersulit dalam mempimpin Indonesia.
"Saya (Jokowi) menjawab pertama korupsi. Kalau kita mengingat lagi makna reformasi pada Mei 1998, memang ada penuntutan penghapusan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)," katanya.
Lalu hal yang kedua adalah menyiapkan lapangan kerja karena pengangguran di Indonesia di atas dari pengangguran di Eropa, yaitu sebanyak 30 persen.
"Ketiga adalah kesenjangan penghasilan yang menyebabkan jurang antara yang kaya dan yang miskin itu melebar," katanya.
Tiga hal ini, kata Luhut, menjadi bahaya laten dalam amanat reformasi dari pencegahan korupsi, kolusi dan nepotisme yang harus diberantas dari hulu sampai hilir, tata kelola dan menyebabkan langkah hukum secara keras.
"Perbaikan sistem dan penyederhanaan prosedur yang berbelit-belit yang berbasis elektronik seperti KTP, SIM, Imigrasi dan lainnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Luhut menuturkan, Jika sistem baik maka ruang korupsi menjadi tidak lebar. Karena itu, Presiden Jokowi akan berkeliling dan memastikan langsung kalau pelayanan publik berjalan dengan baik.
"Saya (Jokowi) akan keliling langsung dan melihat layanan publik secara langsung dan apabila masih ada yang main-main dalam reformasi akan langsung saya copot," katanya.Â
Saat membacakan pidato Jokowi, Luhut juga mengungkapkan, semangat reformasi akan dilanjutkan karena dengan reformasi, Indonesia akan meimiliki daya saing.
"Bangsa lain bisa maju karena mau mereformasi diri. Pilihannya mau apa tidak mau. Kita ingin lakukan reformasi fundametal perekonomian kita agar berdaya saing," ujarnya.
Dalam percepatan pembangunan reformasi dan meningkatkan deregulasi serta untuk tuntaskan agenda reformasi, butuh persatuan, gotong royong, butuh kesatuan gerak dari semua elemen bangsa termasuk kader PAN di seluruh Tanah Air.
"Dan dalam raker ini, saya berharap ada aksi nyata yang menguatkan PAN dalam membangun Indonesia baru dan sekarang kita lebih fokus pada bahaya laten seperti korupsi, kolusi dan nepotisme, pengangguran dan kesenjangan," ujarnya.
Â