Buka Rakernas PAN, Zulkifli Hasan Bicara Kesenjangan Sosial
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA.co.id – Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN 2016 yang digelar di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Minggu malam, 29 Mei 2016.
Dalam pidatonya di rakernas kedua dengan tema "Meneguhkan Identitas Keindonesiaan Kita", Ketua MPR tersebut mengatakan Rakernas PAN ini adalah sebagai wadah untuk mengevaluasi partai selama setahun terakhir.
"Meneruskan program kerja yang baik dan memperbaiki yang kurang, membuat partai jelas pergerakannya dan terukur. Sarana silaturahmi dan konsolidasi dan berbagi pengalaman antar kader yang satu dengan yang lain demi cita-cita mensejahterakan masyarakat Indonesia," kata Zulkifli dalam sambutannya, Minggu, 29 Mei 2016.
Selain itu, dia mengingatkan akan cita-cita reformasi terutama kesenjangan sosial di Indonesia setelah 18 tahun reformasi. Selain itu, Indonesia juga harus bebas dari korupsi.
"Kehadiran PAN tidak bisa dipisahkan dari reformasi, tokoh dan mahasiswa saat reformasi ingin Indonesia sejahtera, bebas dari korupsi. Cita-cita reformasi itu yang menjadi cita-cita PAN," katanya.
Karena itu, dia mengajak bangsa Indonesia kerja sama dan bahu membahu dan memang bukan pekerjaan yang mudah. Namun, menurutnya, dengan komitmen bersama, mudah-mudahan bisa tercapai kesejahteraan terutama masalah kesenjangan.
"Kesenjangan nyata ada di hadapan kita. kesenjangan antara individu, antara pusat dan daerah, kesenjangan antara timur dan barat, itu ancaman nyata bagi negeri kita ini, Kesenjangan adalah musuh kita bersama. Maka mari kita lawan bersama-sama kesenjangan itu," kata Zulkifli.
Menurutnya, dirinya bersama PAN sebelumnya telah melakukan safari kebhinnekaan ke beberapa daerah di Indonesia. Lewat pengalamannya bertemu warga masyarakat di daerah, Zulkifli meyakini bahwa kesenjangan itu masih nyata terlihat.
"Saya minta agar kementerian lembaga kalau ada acara apa-apa pesan lah kepada usaha-usaha kecil kita di daerah saudara. Harus ada keberpihakan total agar kesenjangan ini bisa kita kurangi," ujar Zulkifli.
Lebih jauh, Zulkifli juga mengingatkan agar kadernya yang saat ini dipercaya memimpin daerah atau duduk di dewan perwakilan untuk tetap bekerja dengan rakyat. Agar mereka tidak menyalahgunakan kekuasaan.
"Hati-hatilah dengan kekuasaan yang berada di tangan saudara. Jadikan rakyat sebagai mitra dan bagian dari keluarga besar saudara. Hindari penyalahgunaan kekuasaan. Ajaklah mereka berdiskusi dan bermusyawarah," ujar Zulkifli.
Zulkifli yakin rakyat sudah cukup cerdas dan dewasa. Jika kebijakan pemimpin yang merupakan kader PAN bagus dan untuk kepentingan bersama juga memberi manfaat untuk masyarakat dan anak cucu mereka, tentu masyarakat bukan saja mematuhi kebijakan yang dibuat, mereka juga akan bahu-membahu membantu pimimpin yang juga kader PAN. Dia juga mengingatkan, kepada seluruh kader PAN maupun pejabat agar tak menyakiti dan kecewakan hati rakyat.
"Dan jagalah amanah yang dipundak sodara baik jabatan eksekutif maupun legislatif. Dan jagalah jabatan di partai dan jangan jadikan jabatan sebagai memperkaya diri sendiri, tunjukan politik pekerjaan yang mulia," ujarnya.
Â