Chairul Tanjung: Partai Politik Harus Belajar dari Uber
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Pesatnya pertumbuhan industri kreatif berbasis digital telah mengubah secara mendasar pola pikir manusia di berbagai lini kehidupan. Partai politik diingatkan untuk beradaptasi dengan fenomena baru yang terbukti membuat goncang bisnis berbasis konvensional tersebut.
Itu antara lain pesan Mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Chairul Tanjung saat memberikan pidato dalam diskusi Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2016 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Minggu 29 Mei 2016.
Konglomerat yang menguasai media televisi dan jaringan ritel itu mengaitkan antara perkembangan bentuk bisnis yang berbasis digital dengan perubahan pola pikir dalam berpolitik. Partai politik dia pandang perlu menyikapi fenomena itu dalam kaitannya dengan peta bisnis nasional dan internasional serta perkembangan dunia saat ini.
Dia mencontohkan bagaimana perusahaan online asal San Fransisco, Uber, yang menjadi raksasa bisnis transportasi dengan sebuah aplikasi. Pendapatan Uber dia sebut tercatat $50 miliar.
"Jumlah taksinya jutaan, tapi (Uber) tidak punya taksi satu pun," ujar Chairul.
Contoh lain adalah Amazon, perusahaan retail terpandang di dunia yang tanpa punya toko sendiri. Kemudian Apple, iPhone dengan teknologi canggihnya, hanya dengan mengumpulkan produk unggulan merk besar dan memadukannya jadi satu.
"Perusahaan penghasil market salah satu terbesar di dunia ini tidak punya pabrik," ucapnya.
Parpol dia minta berkaca untuk mempertimbangkan dan memikirkan ekonomi di masa depan.
"Ini akan pengaruh pada semua. Generasi juga berubah pola pikirnya, pola pikir politik juga berubah," ujarnya.