Golkar Tak 'Ngotot' Kejar Kursi Menteri
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Partai Golkar disebut-sebut bakal mendapatkan jatah kursi menteri setelah menyatakan dukungannya terhadap Pemerintahan Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menyikapi hal itu, politikus Partai Golkar Nurul Arifin menyatakan, partainya tidak mempermasalahkan jika nantinya tidak mendapatkan jatah kursi menteri dari pemerintah.
"Its ok. Bukan satu-satunya kami bersama dengan pemerintah dapat kursi di kabinet. Karena banyak hal yang bisa lakukan di pemerintah, bahwa kita bisa menjalankan program Golkar, dapat poin-poin yang positif," kata Nurul Arifin, di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 Mei 2016.
Nurul menuturkan, jatah kursi itu merupakan hak prerogatif dari Presiden Joko Widodo. Partai tidak mempunyai kewenangan hal itu. "Kami sangat menghormati hak prerogratif Presiden," katanya.
Ia menjelaskan bahwa bergabungnya partai berlambang Pohon Beringin itu karena ingin menjaga stabilitas politik dan keamanan, dan menumbuhkan masalah ekonomi di Tanah Air. "Supaya benar-benar tumbuh. Sekarang keinginan rakyat masalah pertumbuhan ekonomi supaya betul-betul dilakukan. Karena sekarang ekonominya cenderung menurun," ujarnya.
Kemudian, kata dia, di tangan dingin Setya Novanto yang kini menjadi Ketua Umum Golkar, kader-kader di parlemen dinilai akan berjalan kondusif mendukung pemerintahan Jokowi-JK. "Selama ini sih iya bisa. Saya kira Pak Nov (Setya Novanto) sudah terlatih dengan demikian. Saya sih optimis di bawah Pak Novanto bisa terkendali," ujarnya.