Jadi Ketum Golkar, Setya Novanto Siap Dukung Pemerintah
- ANTARA/Wira Suryantala
VIVA.co.id – Mengungguli perolehan suara di pemilihan dan mundurnya Ade Komarudin dari putaran kedua, akhirnya menjadikan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Aburizal Bakrie.
"Kita tetapkan Bapak Setya Novanto sebagai ketua umum Golkar untuk periode 2016-2019," kata Ketua Munaslub Nurdin Halid di Nusa Dua Hall, BNDCC, Bali, Selasa, 17 Mei 2016.
Setelah diterima forum sebagai ketua umum, Nurdin Halid kemudian mengetok palu pengesahan.
Sedianya Setya masih harus mengikuti putaran kedua karena rivalnya Ade Komarudin juga memperoleh suara melebihi 30 persen. Namun, Ade kemudian menyatakan mundur dan langsung mengucapkan selamat kepada Setya.
Setya pun langsung menyatakan kesiapannya untuk mendukung pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla. "Jabatan yang saya terima ini saya pertanggungjawabkan demi kepentingan bangsa, saya akan bekerja sama dengan pemerintah dan mendukung pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, sehingga ini akan menjadi kekuatan besar dengan Golkar ke depan."
Tak hanya itu, demi konsolidasi partai pasca terjadinya dualisme kepemimpinan di Golkar. Setya juga berjanji untuk menemui semua DPD tingkat I dan II di seluruh Indonesia.
"Langkah 100 hari kerja, saya akan keliling, saya safari untuk bisa ketemu seluruh DPD I dan II," ujar Setya.
Tak hanya itu, Setya juga berjanji untuk menjadikan semua calon ketua umum yang bersaing dengannya di munaslub, untuk masuk dalam jajaran pengurus DPP. "Mereka semua orang yang mempunyai dedikasi dan kelebihan, maka saya akan rangkul untuk jabatan nanti, ini bukti kebersamaan," tegasnya.
Sebelumnya dalam proses pemilihan putaran pertama, Ade Komarudin mendapatkan 173 suara, Setya Novanto 277 suara, Airlangga Hartarto 14 suara, Mahyudin 2 suara, Priyo Budi Santoso 1 suara, Aziz Syamsuddin 48 suara, Indra Bambang Utoyo 1 suara, dan Syahrul Yasin Limpo 27 suara.