Timses Caketum Golkar Diminta Jangan Bawa Nama Presiden

Presiden Joko Widodo saat membuka Munaslub Partai Golkar di Bali, 14 Mei 2016.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id – Politikus Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun, tidak percaya dengan potensi adanya intervensi pemerintah dalam Munaslub 2016 di Bali. Menurutnya, kabar tersebut jelas sudah diklarifikasi secara resmi, langsung oleh Presiden Joko Widodo saat pembukaan Munaslub Bali.

Munaslub Golkar Bisa Digelar Sebelum Akhir Desember 2017

"Presiden kemarin clear mengatakan bahwa dia menyerahkan sepenuhnya pada Munaslub, kepada seluruh peserta," kata Misbakhun di lokasi Munaslub, Bali, Senin 16 Mei 2016.

Menurut dia, kabar dukungan pemerintah terhadap salah satu kandidat ketua umum dalam Munaslub hanya bersifat personal dan tidak terkait dengan Istana. Walaupun bisa saja ada kandidat yang mendapat simpati dari Menko Polhukam Luhut Pandjaitan.

Soal Maju Caketum, Aziz Syamsudin: Saya Tergantung Partai

"Saya sangat yakin itu hanya opini dari pak Luhut. Jangan membangun opini yang tidak benar. Saya yakin itu bukan dari Pak Jokowi," ujarnya.

Anggota Komisi XI DPR ini lagipula menilai bahwa kabar dukungan pemerintah yang beredar pada Munaslub 2016 tidak akan terlalu memengaruhi para pemilik suara nantinya.

Sayap Ulama Golkar Desak Novanto Mundur dengan Ikhlas

"Publik bisa menilai sendiri," ucapnya.

Misbakhun menyesalkan masih ada upaya "menjual" nama Presiden jelang pemilihan ketua umum Partai Golkar. Menurutnya semua kandidat ketua umum sudah mempunyai strategi pemenangan. 

"Tidak perlu pakai endorse Presiden," kata dia.

(ren)

Priyo Budi Santoso.

Priyo Tolak Airlangga Hartarto Dipilih Aklamasi dalam Pleno

Priyo meminta pemilihan dilakukan lewat Munaslub, bukan pleno.

img_title
VIVA.co.id
15 Desember 2017