Delapan Caketum Golkar Bisa Saja Saling Beraliansi

Acara Debat Calon Ketua Umum Partai Golkar
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ezra Natalyn

VIVA.co.id – Anggota Steering Committee (SC) Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, Satya Widya Yudha menilai masih terbuka peluang pengerucutan jumlah calon ketua umum Partai Golkar menjelang pemilihan ketua umum yang akan digelar pada Senin, 16 Mei 2016.

Priyo Tolak Airlangga Hartarto Dipilih Aklamasi dalam Pleno

"Semua kandidat kan siap sampai hari terakhir. Debat kemarin masih menunjukkan kehendak masing-masing. Tapi kalau besok ada perkembangan bisa saja," kata Satya di Nusa Dua Convention Center, Bali, Sabtu 14 Mei 2016.

Menurutnya, bukan tak mungkin ada calon yang akan mengarahkan dukungan kepada satu atau dua kandidat sehingga jumlah calon ketua umum akan makin mengerucut.

Munaslub Golkar Bisa Digelar Sebelum Akhir Desember 2017

"Itu mungkin saja," lanjutnya.

Sebelumnya  Ketua Komite Pemilihan Munaslub Partai Golkar, Rambe Kamarul Zaman mengatakan panitia telah menyiapkan berbagai skenario untuk proses pemilihan ketua umum. Hal ini mengacu pada adanya  percepatan waktu pelaksanaan Munaslub 2016.

Soal Maju Caketum, Aziz Syamsudin: Saya Tergantung Partai

"Ya tergantung. Besok kan pra-Munaslub pagi, terus pembukaan malam. Ini kan prosesnya sudah maju, kampanye sudah selesai, sosialisasi selesai, debat nanti malam selesai," kata Rambe pada Jumat 13 Mei 2016.

Rambe menekankan status delapan orang kontestan masih bakal calon. Oleh karena itu masih terbuka potensi adanya perubahan konstelasi kandidat. Sementara para pemilik suara akan memilih delapan orang tersebut dengan pemungutan suara tertutup.
 
Dalam proses ini menurut Ketua Komisi II DPR itu, Komite Pemilihan telah menyiapkan tiga skenario. Salah satu skenario tidak menutup adanya aklamasi dari bakal calon ketua umum untuk diangkat menjadi ketua umum.

Skenario lainnya yang disiapkan Komite Pemilihan adalah antisipasi bila tidak ada satupun dari delapan calon yang mendapat dukungan 30 persen suara.

"Kita vote ulang, tapi diambil urut suara 1, 2, 3 terbanyak saja," kata dia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya