Aparat Era Jokowi Diminta Jangan Bergaya Mirip Orde Baru
- ANTARA FOTO/Reno Esnir.
VIVA.co.id – Pada 12 Mei 1998 silam, terjadi penembakan terhadap empat mahasiswa Universitas Trisakti. Peristiwa ini adalah rangkaian dari tumbangnya pemerintahan Orde Baru dan menuju era reformasi. Namun beberapa tahun setelah reformasi, praktik-praktik di zaman Orde Baru dinilai masih ada. Salah satunya adalah pembungkaman terhadap gagasan yang berbeda.
"Dulu, rezim Orde Baru anti terhadap pikiran yang berbeda dan memberangusnya," kata anggota Komisi III DPR RI, Masinton Pasaribu, kepada VIVA.co.id, Sabtu 14 Mei 2016.
Masinton menyebut salah satu praktek itu adalah pelarangan buku-buku pengetahuan paham kiri. Padahal katanya, hal itulah yang jadi salah satu yang ditolak saat rezim Orde Baru.
"Represifitas rezim Orde Baru seperti itulah yang ditolak oleh mahasiswa dan rakyat yang kemudian melahirkan gerakan reformasi dan demokrasi," ujar Masinton.
Padahal, menurut politisi PDIP itu, gagasan harus dilawan dengan gagasan, bukan dengan pembungkaman. Ia meminta aparat negara tidak meniru apa yang dilakukan di masa Presiden Soeharto itu.
"Delapan belas tahun perjalanan reformasi, langkah aparatur negara tak boleh mundur seperti masa Orde Baru. Pikiran tak bisa dipenjarakan. Ini bukan soal komunis atau bukan. Ini soal hak sipil politik. Bahwa perbedaan itu hak," kata Masinton.
(ren)