Jelang Munaslub, Pemerintah Perlu Jaga Jarak dengan Golkar

Jajaran Elite Pengurus Partai Golkar menjelang Munaslub Partai Golkar 23-26 Mei 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Menjelang Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, beredar kabar melalui pesan berantai bahwa salah seorang menteri mendukung salah satu calon ketua umum Partai Golkar.

Munaslub Golkar Bisa Digelar Sebelum Akhir Desember 2017

Pakar Komunikasi Politik, Gun Gun Heryanto mengatakan, untuk mendukung suasana yang netral, maka menteri yang merupakan bagian dari pemerintah seharusnya tak menunjukkan keberpihakan di publik.

"Menurut saya sikapnya (pejabat negara) harus clear. Tidak masuk dalam atmosfer dukung-mendukung karena sikapnya akan mempengaruhi interpretasi orang," kata Gun Gun dalam keterangan pers, Rabu, 11 Mei 2016.

Soal Maju Caketum, Aziz Syamsudin: Saya Tergantung Partai

Apalagi kemudian menteri tersebut dikenal sebagai orang dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu bisa menimbulkan dugaan adanya keberpihakan pemerintah atas kandidat tertentu. Sementara mengenai dugaan pencatutan yang dilakukan oleh salah satu calon, menurut peneliti The Political Literacy Institute Jakarta ini, akan sangat tidak etis bila benar terjadi.

"Seharusnya ada upaya dari panitia Munaslub untuk mengingatkan dan itu bisa menjadi portofolio bagi dia di munaslub besok," ujarnya.

Sayap Ulama Golkar Desak Novanto Mundur dengan Ikhlas

Hal tersebut disampaikan Gun Gun menyusul adanya pesan singkat yang beredar di kalangan internal Partai Golkar bahwa Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan mendukung calon Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Luhut sendiri merupakan salah satu mantan pengurus teras di partai tersebut.

Gun Gun mengingatkan, pemenang dalam pemilihan ketua umum nanti memang bisa saja merapat pada pemerintah. Namun bukan berarti pemerintah sudah buru-buru mendukung sebelum pemilihan terjadi.

“Jaga aja jarak, jangan ada statement apapun soal dukung mendukung.”

(mus)

Priyo Budi Santoso.

Priyo Tolak Airlangga Hartarto Dipilih Aklamasi dalam Pleno

Priyo meminta pemilihan dilakukan lewat Munaslub, bukan pleno.

img_title
VIVA.co.id
15 Desember 2017