Persaingan Caketum Golkar, Jangan Sampai Picu Friksi Baru
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Suasana kontestasi untuk memperebutkan posisi ketua umum jelang Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar makin hangat. Namun, para calon diminta untuk bisa bersaing secara sehat.
"Jangan lebay.com kampanyenya. Esensi munaslub itu apa sih, tim sukses harus pahami betul esensi dilaksanakan munas, islah, tidak ada pecah belah," kata Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro saat dihubungi, Selasa, 10 Mei 2016.
Siti menilai, bahwa setiap calon ketua umum (caketum) mempunyai sisi kekurangan masing-masing. Dia mencontohkan, Setya Novanto pernah terjerat skandal PT Freeport atau Ade Komarudin yang sempat tersandung isu penandatanganan komitmen tidak akan mencalonkan diri.
"Golkar itu mau mengkontestasikan apa dalam munaslub ini. Apa mau mengkontestasi sisi negatif saja? Menurut saya proporsional saja," tuturnya.
Siti menyarankan, para kandidat agar mampu menonjolkan visi misi membangun Partai Golkar ke depan. Setelah itu memberikan ruang bagi pemilik suara pada Munaslub Golkar untuk menentukan pilihan. Dia menilai tak perlu ada aksi saling menjatuhkan antarkandidat.
"Yang kita dorong menciptakan kontestasi yang profesional yang mencerahkan yang menciptakan tradisi baru di munas. Nilai-nilainya yang dikedepankan. Dalam kampanye nanti akan mengedepankan pemersatu bukan pemecah belah," tambah Siti.
Mengenai adanya kubu yang saling menyerang, pengamat yang akrab disapa Wiwieq itu mengimbau agar kubu yang diserang tak perlu membalas. Semangat munaslub kata dia adalah kebangkitan Golkar.
"Semua kader, calon ketua umum memahami betul bahwa munaslub ini tidak dilangsungkan kalau ada friksi. Jangan ciptakan friksi baru. Jangan sampai pokoke menang."
(mus)