DPR Minta Pemerintah Evaluasi Maraknya Pekerja China
- ANTARA/Hafidz Mubarak A
VIVA.co.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mengaku prihatin dengan masuknya pekerja asal China yang bisa masuk dan beraktivitas di instalasi militer milik TNI Angkatan Udara. Fadli Zon menilai, saat ini banyak pekerja asal China yang masuk ke Tanah Air.
"Harus koreksi bagi pemerintah. Saya juga dapat laporan banyak bahwa buruh dari RRC, mereka buruh kasar tidak bisa bahasa Indonesia," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 28 April 2016.
Menurutnya, buruh yang masuk ke Indonesia harus melalui penyaringan. Para buruh tersebut harus memiliki keterampilan tertentu. Sebab, kata Fadli, kalau hanya memperkerjakan buruh kasar, perusahaan cukup merekrut buruh lokal.
"Mereka harus dilarang, tidak boleh. Rakyat kita juga butuh pekerjaan. Apalagi ada info mereka bekas tentara, terpidana. Rawan juga," ujar Fadli.
Menurut politikus Partai Gerindra ini, kalau jumlah buruh asing semakin besar, maka negara bisa saja diambil alih dengan cara silent take over. Ia menegaskan kalau tenaga kerja asing yang expert atau ahli di bidang tertentu, Indonesia memang membutuhkan.
"Yang orang Indonesia tak ada. Tapi sekarang kita butuh pekerjaan. Masa gali tanah orang China sana. Harus dikoreksi," kata Fadli.
Sebelumnya, Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Timur memeriksa lima warga negara Cina. Mereka ditangkap Selasa, 26 April 2016 saat beraktivitas di proyek jalur kereta api cepat di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. (ase)