Ini Janji Priyo Jika Terpilih Jadi Ketua Umum Golkar

Priyo Budi Santoso saat deklarasikan diri maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar, Kamis (14/4/2016).
Sumber :

VIVA.co.id – Calon Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Priyo Budi Santoso rupanya telah menyiapkan strategi untuk membangun kembali Partai Golkar ke arah yang lebih baik, jika dirinya memang terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

PAN Pasang Priyo Budi Santoso dan Kristina Rebut Kursi DPR RI dari Jateng

Priyo mengatakan bahwa dia akan membalikkan tren popularitas Partai Golkar di zaman reformasi, di mana pada kondisi tiga pemilu terakhir, tren Partai Golkar cenderung selalu semakin menurun. Untuk itu, kata dia, perlu ada strategi dan lompatan besar.

"Yang pertama, yakni membangun kembali jalur keluarga besar ABG (Abri Birokrat Golkar). Tetapi, ABG yang saya maksud adalah keluarga besarnya, bukan militernya, bukan birokrasinya," ujar Priyo di Jakarta, Senin 25 April 2016.

Eks Sekjen Partai Tommy Soeharto Gabung PAN setelah Lima Kali Dirayu Zulkifli Hasan

Ia mengatakan, jika terpilih sebagai ketum, dia memastikan akan ada Purnawirawan Jendral yang diajaknya untuk memimpin partai. Selain Purnawirawan, dia juga akan mengajak berbagai elemen, baik itu dari lembaga negara, maupun para aktivis.

"Para pemimpin gerakan mahasiswa, masyarakat desa dengan temen-temen aktivis, ICW (Indonesia Corruption Watch), atau apapun kita harus bersahabat," katanya.

Mantan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso Gabung PAN dan Jadi Caleg di Dapil IV Jateng

Kemudian, yang kedua, dia menuturkan, pemimpin merupakan etalase branding dari Partai Golkar. Untuk itu, menurutnya, pemimpin harus memiliki nilai positif ketika berhubungan dengan masyarakat, serta bersahabat dengan kalangan pers dan aktivis.

"Pemimpin Golkar itu penting punya nilai positif, ketika memiliki hubungan dengan masyarakat. Bukan pemimpin yang berjaga jarak," tuturnya.

Ketiga, kata dia, dengan perubahan cuaca politik saat ini, maka akan memberikan karpet merah pada pemimpin partai yang energik, muda ,dan fresh, serta berisiko terhadap kepemimpinan yang tidak menuju tren kerakyatan tersebut.

Selanjutnya, mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut berkeinginan untuk menjadikan kantor Partai Golkar sebagai pusat komando, sekaligus pusat penyampaian aspirasi rakyat.

"Tanpa ini, saya khawatir Golkar akan sebagai kuburan. Saya impikan pusat komando itu jadi wilayah rakyat sampaikan aspirasi," paparnya.

Yang kelima, kata dia, karena Pilkada serentak merupakan salah satu ujian bagi Partai Golkar. Golkar kata dia, seolah-olah seperti partai yang antara ada dan tiada.

"Akibat konflik Golkar yang menimbulkan efek luar biasa bagi pilkada lalu. Ini akan kita gunakan untuk juga merebut puncak kepemimpinan di bupati, wali kota dan gubernur, Golkar akan kembali menunjukkan esensinya untuk itu," kata dia.

Selain itu, untuk yang keenam, Priyo berjanji akan membuat sekolah kader, agar sistem kaderisasi Partai Golkar menjadi lebih baik. Serta yang ketujuh, adalah mengedepankan tata krama luhur yang tidak hanya menjadi pemburu kekuasaan melainkan ada karya yang dihasilkan.

"Saya akan mengedepankan politik luhur yang mengedepankan tata krama, bukan hanya pemburu kekuasaan semata, di posisi gubernur, doktrin kekaryaan, itulah esensi dari kekaryaan dan politik luhur," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya