PKS Bosan Jadi Parpol Kelas Dua

PKS Jengah Jadi Partai Kelas Menengah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id - Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jengah terus-menerus menjadi partai politik kelas dua atau kelas menengah. Partai yang berbasis massa muslim itu bertekad menjadi partai jajaran kelas atas dengan perolehan suara yang besar, sekurang-kurangnya tiga besar.

Sekjen PKS Setuju Usulan Presiden Prabowo:  Evaluasi Menyeluruh Sistem Pilkada Serentak

Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman, telah menyerukan kepada seluruh kader dan pengurus agar bekerja lebih keras lagi untuk mendongkrak perolehan suara dalam pemilu mendatang agar dapat masuk dalam jajaran tiga besar.

"Kita sekarang di papan tengah dengan persentase 5-10 persen dukungan (masyarakat Indonesia). Untuk ada di papan atas itu harus dua digit. Maksud dua digit ini luas, bisa 10 sampai 99 persen," ujarnya kepada wartawan di Jakarta pada Minggu, 24 April 2016.

Di Pilkada 2024 PKS Kalah di Basis Massanya Seperti Depok, Penyebabnya Karena Ini?

Sohibul menjelaskan, PKS menargetkan mendapatkan dukungan masyarakat Indonesia dalam Pemilu tahun 2019 sebesar 12 persen. “Dua belas persen saja cukup. Saat ini, kami selalu memikirkan bagaimana meraih keberhasilan untuk mengembangkan jadi dua belas persen itu," katanya.

Dia mengakui bahwa sebuah partai politik bakal mengalami lebih banyak masalah manakala menjadi semakin besar. Konflik internal atau pun kasus hukum yang menimpa kader bakal tak terhindarkan saat sebuah partai menjadi kian berkembang. Begitu juga yang dialami PKS.

Plh Presiden PKS Aher: PKS Akan Jadi Bagian Pemerintahan Prabowo, Bagian Dari Koalisi

"Dengan persoalan semakin rumit, kami ingin dari sekarang meningkatkan kedisiplinan kita. Bila itu berhasil, insya Allah dengan kerja keras pengurus dan pejabat untuk cita-cita persen, bukan mustahil lagi," kata dia.

(ren)

Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini

PKS ke Kantor PBB di New York, Diplomasi Nasib Anak-Anak di Palestina

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR, mengambil langkah konkret dengan mendatangi Markas Besar Persatuan Bangsa-Bangsa atau PBB di New York, terkait nasib anak Palestina.

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2024