Luhut: Emansipasi Makin Paten Tapi Jangan Kuasai Laki-laki
- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan.
VIVA.co.id – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan ucapan selamat Hari Kartini bagi seluruh perempuan di Indonesia. Luhut menegaskan bahwa emansipasi perempuan harus dijunjung.
"Selamat Hari Kartini, semoga emansipasi wanita makin paten tapi jangan menguasai laki-laki," kata Luhut di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis 21 April 2016.
Sosok Kartini sendiri bernama Raden Ajeng Kartini yang lahir pada tanggal 21 April 1879. Ayahnya bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat yang merupakan bupati Jepara pada saat itu. Sementara ibunya bernama M.A. Ngasirah yang juga merupakan keturunan dari tokoh agama di Jepara yang disegani, Kyai Haji Madirono .
Kartini merupakan anak dari bupati Jepara yang memang hidup serba berkecukupan baik dalam hal materi hingga pendidikan. Pada waktu Kartini kecil, dia bisa mengenyam pendidikan di ELS (Europese Lagere School). Sementara banyak anak sebayanya yang tidak bisa mendapatkan pendidikan.
Kartini kemudian dipersunting oleh KRM Adipati Ario Singgih Djojoadhiningrat yang merupakan Bupati Rembang. Meski sudah menjadi istri seorang bupati namun Kartini masih tetap semangat mendirikan sekolah khusus untuk kaum wanita. Hal ini mendapat dukungan penuh dari sang suami.
Aktivitas itu berhenti karena Kartini meninggal dunia beberapa hari setelah melahirkan putra pertamanya yang bernama Soesalit Djojoadhiningrat. R.A Kartini meninggal dalam usia 25 tahun.
Setelah RA Kartini meninggal, surat-suratnya dikumpulkan dan dijadikan satu yang diberi judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Untuk menghargai jasanya atas emansipasi perempuan, setiap tanggal 21 April yang merupakan tanggal lahirnya diperingati sebagai Hari Kartini.