Menengok Gaya SBY saat Merombak Kabinet
- Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki
VIVA.co.id - Reshuffle, atau perombakan kabinet jilid II saat ini masih menjadi isu yang hangat. Meski sudah muncul pada akhir tahun 2015 lalu, namun hingga kini kabar tersebut belum menjadi kenyataan. Presiden Joko Widodo belum juga memutuskan apakah melakukan pergantian menteri, atau tidak.
Berbicara mengenai persoalan tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan mengungkapkan, pengalamannya saat menjadi anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Syarief, dalam mengganti para menteri, SBY tak tertekan oleh pihak eksternal, khususnya partai-partai politik.
"Tidak ada yang dapat memengaruhi SBY untuk melakukan reshuffle," kata Syarief kepada VIVA.co.id, Minggu 17 April 2016.
Syarief mengatakan, jelang reshuffle tak ada kegaduhan. Sebab, SBY mengintruksikan kepada seluruh menteri untuk tetap bekerja maksimal.
"Reshuffle adalah hak prerogatif Presiden," ujarnya.
Selain itu, lanjut mantan menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu, suasana internal kabinet juga tak ada keributan. Misalnya, saja antarmenteri saling cek cok, serang menyerang.
"SBY sebagai Presiden, selalu memberikan arahannya jelas dan terarah yang harus dipatuhi oleh para menteri," kata Syarief mengungkap rahasia kepemimpinan SBY.
Syarief menuturkan bahwa kewibawaan SBY sebagai Presiden sangat diakui dan disegani oleh para menteri. Alasannya, tokoh yang kini menjadi Ketua Umum Partai Demokrat itu paham betul semua permasalahan pemerintahan.
"Dan, substansi (dapat memberikan) solusi setiap permasalahan yang timbul," tutur dia.
Syarief menambahkan, selama SBY menjadi Presiden, Partai Demokrat juga tidak pernah sekali pun melakukan publik komunikasi untuk melempar wacana mengenai perombakan kabinet. Apalagi, mendesak untuk reshuffle. (asp)