Kunci Keberlangsungan Parpol Menurut Idrus Marham
- Syaefullah/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Politikus Partai Golkar, Idrus Marham mengatakan, masa depan partai politik (parpol) di Indonesia bergantung pada cara dan langkah ketua umum parpol untuk mampu menciptakan tradisi baru. Salah satunya, tradisi perdebatan konseptual di internal partai. Tradisi tersebut menurutnya lebih baik dibandingkan hanya mengusung modal finansial.
"Dengan memelihara tradisi perdebatan konseptual, Golkar dalam tiap Pemilu akan menjadi pemenang," kata Idrus di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 15 April 2016.
Menurut Sekretaris Jenderal Golkar ini, perdebatan akan mampu memperkuat konsep ketua umum dalam menghadapi tantangan ke depan. Sebaliknya, jika calon ketua umum hanya mengandalkan modal finansial atau disebutnya “tentengan”, maka justru akan berdampak buruk pada partai.
"Beda tantangan dan tentengan. Siapapun yang mengandalkan tentengan, secara tidak langsung yang bersangkutan akan menghancurkan Golkar," ujar pria yang sudah menyatakan diri maju sebagai salah satu calon ketua umum Golkar di musyawarah nasional luar biasa (munaslub) mendatang.
Apalagi menurut Idrus, jika berkaca pada sejarahnya, Golkar berkaitan erat dengan pergerakan. Hakikat Golkar kata dia adalah sebuah gerakan kolektif, bukan menonjolkan individu semata.
"Golkar adalah sebuah gerakan ideologis. Apakah parpol-parpol sekarang ini pernah bicara ideologi? Saya katakan secara kasat mata, tidak. Lebih banyak menggunakan sebagai tiket politik, bukan alat perjuangan."
(mus)