Kontribusi Rp20 M Tiap Caketum Golkar Dinilai Tak Rasional
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Menjelang Munaslub yang akan diselenggarakan Partai Golkar ramai diperbincangkan munculnya usulan agar setiap kandidat perlu menyetor dana hingga Rp20 miliar untuk menjadi calon ketua umum Golkar.
Menurut Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda, paradigma seperti itu harus diubah oleh Partai Golkar. Karena, uang sebesar itu sangat fantastis untuk sebuah pencalonan ketua umum dalam Munaslub
"Itu paradigma yang Golkar harus keluar dari situ, Kalau calonnya 5 itu berarti 100 miliar. 10 berarti 200 miliar, Sebesar itu kah untuk mengadakan Munas?" kata Hanta dalam forum diskusi bertema "Golkar Menuju Partai Progressif" di Bumbu Desa Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, 13 April 2016.
Menurut Hanta, yang perlu dilakukan Golkar saat ini adalah membuat rasionalisasi anggaran yang dibutuhkan. Meski cukup masuk akal jika biaya yang dibutuhkan itu dari para calon ketua umum, namun harus terdapat transparansi di dalamnya
"Harus jelas dananya diperoleh dari mana, dan untuk keperluan apa saja ketika diadakan Munas, semua punya pengeluaran yang sama, prosesnya tidak boleh transaksional," kata Hanta
Golkar dapat melakukan cara yang positif jika jumlah anggaran telah dihitung secara rasional dan dibagi rata kepada setiap calon untuk selanjutnya diatur oleh panitia.
"Kalau misalnya ada rasionalisasi berapa jumlahnya, ada urunan dari setiap calon, dikelola panitia secara transpraran, itu cara positif. Tapi itu (Rp20 miliar per calon) jumlahnya fantastis, tidak mungkin sebesar itu. Metode ini tidak ideal kalo Golkar mau melakukan perubahan."
(mus)