Ridwan Kamil, Nasionalis yang Sedang Cari Warna
Minggu, 10 April 2016 - 23:08 WIB
Sumber :
- ANTARA
VIVA.co.id - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku sebagai seorang nasionalis yang sedang pilih warna. Namun hingga saat ini belum bertemu jodohnya.
Saat menghadiri undangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam acara Rapat Koordinasi Bidang Nasional, Pemuda dan Olahraga, Kang Emil biasa dia disapa, langsung mendeklarasi diri sebagai seorang nasionalis dan penganut ajaran Bung Karno.
“Saya ini anak nasionalis, hanya belum punya warna, sedang pilih warna. Insya Allah kalau ada jodohnya,” kata Ridwan yang disambut riuh ratusan kader PDIP, di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Minggu, 10 April 2016,.
Ridwan kemudian menyampaikan materi yang dia sebut sebagai pengaplikasian dari konsep Tri Sakti Bung Karno, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya. Untuk bisa mewujudkan Tri Sakti Bung Karno tersebut, Ridwan menyebut bahwa kuncinya ada di semangat gotong royong.
“Bung Karno bilang, negeri ini hanya bisa dibangun dengan gotong royong. Nah, gotong royong itu akan muncul jika rakyatnya punya rasa percaya terhadap pemimpinnya. Itulah kenapa saya lebih banyak di lapangan karena memang harus terjun ke masyarakat untuk mengetahui persoalan dan menemukan solusinya,” tuturnya.
Gaya kepemimpinan terjun langsung ke masyarakat yang disebut Ridwan dengan istilah kepemimpinan Ing Madya Mangun Karso itulah yang bisa memberikan semangat kepada rakyat yang dipimpinnya untuk mau bergotong royong demi kemajuan.
“Saya suka dengan gaya kepemimpinan Ing Madya Mangun Karso. Kalau tak punya trust, zaman sekarang rakyat tak suka pemimpin berjarak, susah dihubungin,” ujar Ridwan.
Ridwan Kamil mencontohkan, dia membangun banyak Ruang Terbuka Hijau (RTH) menyelaraskan
dengan sifat karakter bangsa Indonesia yang senang menyampaikan gagasan dan bersilaturahmi.
Baca Juga :
Ridwan Kamil Tak Larang Warganya Ikut Demo Ahok
Menurutnya, kebahagiaan masyarakat erat kaitannya dengan banyaknya ruang terbuka bagi masyarakat. Dengan banyaknya RTH itulah, maka antar masyarakat juga jadi sering bersilaturahmi dan efeknya di Indeks Kebahagiaan masyarakat Kota bandung termasuk yang paling bahagia.
Selain membeberkan soal konsep pembangunan serta bagaimana gaya kepemimpinannya sehingga mendapatkan respons dan sambutan positif dari masyarakat, Ridwan juga secara fasih membeberkan sejarah mengenai ajaran Bung Karno. Baik dalam konteks politik dalam negeri maupun politik luar negeri.
Untuk politik dalam negeri, karena apa yang diterapkan di Kota Bandung memang banyak karena faktor semangat mengaplikasikan nilai-nilai dan ajaran Bung Karno, Ridwan oleh Guruh Soekarnoputri dinobatkan sebagai Duta Yayasan Bung Karno.
“Dan dalam kepemimpinan saya, aspirasi PDIP yang sudah lama diperjuangkan bisa diwujudkan yaitu peresmian jalan Prof Dr Ir Soekarno di samping Gedung Merdeka,” ujar Ridwan.
Seusai materi yang disampaikan Ridwan Kamil, PDIP memberikan buku “Megawati Dalam Catatan Wartawan - Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat."
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristianto mengapresiasi kinerja Ridwan Kamil menjadi salah satu pemimpin yang inspiratif. "Dalam kepemimpinan jadikan rakyat sumber inspirasi tak ada jarak. Bagaimana seluruh kader meneladani ini, PR kita, kerja nyata,” kata Hasto. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya