Kubu Djan Faridz Tak Akui Muktamar VIII Pondok Gede
- M Nadlir
VIVA.co.id – Sekretaris Jenderal DPP PPP pimpinan Djan Faridz, Ahmad Dimyati Natakusumah mengatakan Muktamar VIII versi islah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur hanya semacam forum silaturahim yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jadi yang di Pondok Gede itu kami anggap sebagai ajang pertemuan silaturahim saja," kata Dimyati saat dihubungi, Minggu 10 April 2016.
Dimyati menilai Muktamar VIII di Pondok Gede, Jakarta yang mendaulat Romahurmuziy atau sering disapa Romy sebagai ketua umum adalah pengulangan skenario lama. Muktamar VIII yang digelar di Pondok Gede dianggap hanya wajah baru Muktamar Surabaya.
"Sudah terbaca. Itu sudah kami lihat fotokopi dari Muktamar Surabaya waktu itu," tuturnya.
Dimyati mengaku diundang ke Muktamar VIII di Pondok Gede. Bahkan, ia diagendakan untuk menjadi salah satu pembicara. Namun, Dimyati menolak memenuhi undangan tersebut.
"Intinya kenapa saya tidak hadir karena saya menghormati hukum. Ini terkait peninjauan kembali Muktamar kubu Romi di pengadilan," kata Anggota Komisi III DPR ini.
Ia juga menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang meminta elite PPP makin dewasa menyelesaikan konflik. "Kami tidak merasa ada konflik, kami merasa biasa-biasa aja," katanya.