Muktamar PPP VIII Diklaim Sepenuhnya sebagai Islah
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA.co.id – Ketua DPP PPP hasil Muktamar Bandung, Reni Marlinawati, mengklaim secara de facto bahwa konflik partai berlambang kabah ini sudah selesai. Islah kata dia sudah rampung dilangsungkan.
"Jadi secara de facto kami sudah selesai. Hanya memang de jure nanti akan dilakukan penataan-penataan struktural di bawah untuk menertibkan kembali," kata Reni di sela-sela acara Muktamar PPP di Asrama Haji, Jakarta, Minggu 10 April 2016.
Dia mencontohkan kepastian islah PPP bisa dilihat dengan hadirnya peserta dari 2 kubu yang berkonflik. Meskipun Djan Faridz yang berseberangan dengan Romahurmuziy yang terpilih menjadi ketua umum, memang tidak hadir.
"Kemudian dengan kompromi apabila di cabangnya ada 2 maka di kasih satu-satu (posisi). Maka dari itu tidak ada alasan bagi siapa pun untuk tidak mengakui legitimasi Muktamar ke VIII ini," kata Reni lagi.
Sementara agenda Muktamar PPP pada hari terakhir adalah pengesahan sidang komisi yang sudah dibahas pada Sabtu malam. Setelah itu akan dilakukan penutupan Muktamar yang rencananya ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Jadi sekarang kami melakukan sidang paripurna komisi-komisi. Ya tertutup (sidang)," kata Reni. (ren)