Yusril Hanya Bisa Pasrah Jika Akhirnya Tak Didukung Parpol

Bakal Cagub Yusril Ihza Mahendra berkunjung ke DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung.
Sumber :
  • Irwandi Arsyad - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra pasrah jika pada akhirnya baik Partai Gerindra maupun PDI Perjuangan tak bersedia mengusungnya di Pilkada DKI Jakarta. Hal tersebut kata dia tak terlalu menjadi masalah.

Gubernur Hasil Pilkada Desember 2015 Baru Dilantik Jokowi

"Kalau itu sih, tidak perlu dibicarakanlah. Segalanya biarkan dia berjalan secara normal. Tidak perlu dipermasalahkan soal itu dan saya pikir saya akan berbicara dengan semua partai politik," ujar Yusril di Masjid Al Marhamah, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat, 8 April 2016.

Biasanya, lanjut Yusril, partai politik (parpol) akan berkoalisi di pilkada apalagi Pilkada 2017 tak hanya berlangsung di Jakarta.

Alasan Revisi UU Pilkada Molor Sebulan dari Tenggat

"Kan bukan hanya di Jakarta tapi di 200 daerah kabupaten kota dan provinsi. Jadi di sini contohnya, bisa saja partai-partai itu mendukung PBB (Partai Bulan Bintang) tapi di tempat lain PBB juga bisa dukung mereka juga. Ini keuntungan pilkada serentak, jadi kekuatan poiltik itu bisa digalang lebih mudah dan lebih adil," ucap Ketua Umum PBB ini.

Lebih lanjut ia menambahkan tak berencana ‘melamar’ ke partai selain dua partai tersebut. Namun jika ada parpol yang tertarik mengajaknya, Yusril tak bakal menolak. 

Pilkada Serentak di Daerah Otsus Disertai Aturan Khusus

"Jadi semua partai kalau mengajak daftar, saya daftar. Jadi kalau nanti akan sepenuhnya diikuti, lihat saja perkembangannya," ujar Pakar Hukum Tata Negara ini.

Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum, Hadar Nafis Gumay.

Kemendagri Segera Serahkan Data Mentah DPT Pilkada ke KPU

Data Penduduk Potensial Pemilih akan diverifikasi KPU jadi DPT.

img_title
VIVA.co.id
12 Juli 2016