Fahri Hamzah Akan Beberkan Kesalahan PKS
- DPR.go.id
VIVA.co.id - Fahri Hamzah terus melawan keputusan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memecatnya. Fahri menilai kronologi yang disiarkan dalam situs resmi PKS adalah tidak benar.
"Dalam kronologi itu ada banyak masalah. Dan sebetulnya, kalau kita tahu siapa yang buat itu, bisa jadi delik lanjutan, karena poin-poin yang disebutkan menjadi tuduhan itu merugikan saya," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 8 April 2016.
Fahri menambahkan bila benar apa yang dipublikasi dalam situs resmi PKS itu atas sepengetahuan Presiden PKS, maka justru akan memperkuatnya.
"Kalau ditanda tangan Presiden PKS, maka dia saya tuduh melakukan kebohongan publik," ujar Fahri.
Wakil Ketua DPR itu telah menyusun kronologi yang sebenarnya terjadi. Ia akan segera mempublikasikanya.
"Judulnya enam dosa besar. Pertama, terkait pernyataan bloon. Kedua, soal bubarkan KPK. Ketiga dianggap bela proyek DPR. Keempat, soal revisi Undang-Undang KPK. Kelima, soal tunjangan. Keenam, saya menolak mundur," ungkapnya.
Fahri melihat banyak keganjilan dalam tuduhan tersebut. Oleh karena itu, dia berniat mengklarifikasi sekaligus melengkapi klarifikasinya melalui media sosial Twitter.
"Keganjilannya banyak, karena ini persoalan organisasi yang ditabrak, motif pribadi, semua diorder. BPDO diorder menuntut saya, Majelis Tahkim diorder suruh mecat saya dan sangat tidak menghormati kader," tuturnya.
Fahri mengungkapkan bahwa tim kuasa hukumnya akan menemui pimpinan DPR pada hari Senin, 11 April 2016, untuk menjelaskan proses hukum yang sedang dilakukan. Mengenai berapa jumlah kuasa hukum yang disiapkan, Fahri enggan menjelaskan.
"Lihat saja nanti Senin," katanya. (ase)