Jokowi Akan Hadiri Muktamar Islah PPP

Ketua Umum PPP, Romahurmuziy.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Agus Rahmat.

VIVA.co.id - Sejumlah pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Bandung, bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 1 April 2016.

Mereka bermaksud mengundang Jokowi untuk membuka dan memberi arahan pada Muktamar yang rencananya akan digelar pada 8 April 2016 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

"Kami mengundang Bapak Presiden untuk menghadiri dan membuka serta memberikan amanat pada Muktamar ke-VIII yang akan datang. Dan insya Allah Presiden sudah menyatakan kesanggupannya untuk hadir," ujar Sekretaris Jenderal PPP, M Romahurmuziy atau Romi usai bertemu Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 1 April 2016.

Romi mengatakan, Jokowi menginginkan ada islah di PPP sehingga muktamar tersebut diharapkan menjadi solusi. Sejauh ini, ia mengklaim sudah tidak ada lagi hambatan dari internal bahkan Ketua Umum hasil Muktamar Bandung Suryadharma Ali sudah memberi persetujuan.

"Seluruh pihak yang ada di kepengurusan hasil Muktamar VII Bandung, termasuk Pak SDA semuanya sudah sepakat untuk melaksanakan muktamar pada pekan depan," kata Romi menambahkan.

Terkait sikap Djan Faridz yang belum ingin islah, Romi masih berharap agar mantan Menteri Perumahan Rakyat era Presiden SBY itu berubah pikiran. Namun, untuk pengurus yang lain termasuk hasil Muktamar Jakarta, semua sudah bersedia untuk islah.

"Tadi kami laporkan dari kawan-kawan hasil kepengurusan Muktamar Pak Djan Faridz di Jakarta juga ikut bersama kami. Ada Ibu Fernita Darwis Waketum DPP Muktamar Jakarta, juga ada saudara Mansyur Kardi yang juga bertindak sebagai Sekretaris OC juga salah satu Ketua DPP Muktamar Jakarta, ada Tamam Hasda salah satu Ketua DPP Muktamar Jakarta," tutur Romi.

Meski demikian, ia tetap berharap Djan ikut dalam barisan muktamar pekan nanti. Sehingga PPP kembali solid dan bersatu ke depannya.

Tujuh Catatan Penting Kondisi RI Versi Partai Demokrat

"Kami tetap mengajak Pak Djan Faridz secara pribadi yang memang tinggal beliau untuk marilah kita bersama-sama untuk mengutuhkan kembali PPP ini, menatap masa depan, termasuk Pak Dimyati.”

(mus)

Istana: Sebelum Badrodin Pensiun, Penggantinya Diputuskan
Sapi yang pernah di survei namun gagal dibeli oleh Presiden Jokowi (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)

Pernah Disurvei, Sapi Milik Peternak Gresik Gagal Dibeli Presiden

Pada tahun 2017 Presiden Jokowi pernah membeli sapi seberat satu ton

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2019