ARB: Perpustakaan DPR Baik untuk Pendidikan
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mendukung rencana pembangunan perpustakaan Dewan Perwakilan Rakyat. Rencananya, perpustakaan itu akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.
"Bagus itu. Indonesia harus punya perpustakaan yang bagus dan lengkap sekali," kata ARB dalam acara 'Konvensi Nasional tentang Haluan Negara' di Jakarta Convetion Center (JCC), Senayan Jakarta, Rabu, 30 Maret 2016.
Menurut ARB, Indonesia tak boleh kalah dengan Amerika Serikat yang memiliki perpustakaan terbesar dan lengkap. Alasannya, minat baca masyarakat Indonesia cukup tinggi. Salah satu buktinya, banyak orang yang datang ke perpustakaan Freedom Institute.
"Amerika punya masak Indonesia tidak. Itu bagus sekali untuk pendidikan. Saya dengan Rizal Malarangeng buat Freedom Institute, tiap hari bebas, tiap hari tidak kurang 200 orang ke sana," ungkap ARB.
ARB menuturkan bahwa para pengunjung itu datang membaca buku dan sebagainya. Padahal, Freedom hanya mempunyai 14 ribu buku.
"Bayangkan kalau ada perpustakaan nasional sampai 100 ribu buku pasti luar biasa," tambah dia.
Seperti diketahui, rencana pembangunan perpustakaan yang sempat ditunda oleh Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, kini kembali diusulkan oleh Ketua DPR Ade Komaruddin atas masukkan para cendekiawan.
Menurut Ade, parlemen merupakan lembaga yang menjadi simbol negara. Karena itu, perpustakaan pun dibangun untuk seluruh rakyat Indonesia. Selain itu keberadaan perpustakaan bisa mewakili kualitas parlemen Indonesia.
Pembangunan perpustakaan sendiri akan menelan biaya Rp570 miliar. Perpustakaan itu juga masuk dalam tujuh proyek DPR.