Titiek Soeharto: RRC Merampok, Pemerintah Harus Tegas
- VIVAnews/Daru Waskita
VIVA.co.id - Wakil Ketua Komisi IV DPR, Siti Hediati Hariyadi atau yang akrap dipanggil Titiek Soeharto, mendukung langkah pemerintah jika akan membangun basis militer kuat di Natuna. Langkah itu diperlukan untuk menjaga kedaulatan NKRI dari penjarahan kapal asing khususnya China.
"Ya untuk menjaga kedaulatan RI saya sangat mendukung langkah pembangunan pangkalan militer di Natuna apalagi sudah ada intervensi dari negara lain terhadap wilayah NKRI," kata Titiek saat ditemui di Pemkab Bantul, Yogyakarta, Rabu, 30 Maret 2016.
Mantan istri Prabowo Subianto itu berpendapat bahwa pemerintah harus tegas terhadap Republik Rakyat China yang melakukan tindakan menghalangi penangkapan nelayan asing yang mencuri ikan di wilayah Indonesia.
"Lha itu merampok kekayaan laut NKRI maka harus ada tindakan tegas dari pemerintah," ungkapnya.
Titiek menilai langkah pemerintah sejauh ini sudah benar yaitu dengan memanggil Duta Besar China untuk Indonesia dan melakukan protes keras terhadap China.
"Ya harus protes keras terhadap negara China," tuturnya.
Pada Minggu, 20 Maret 2016 dini hari, Tim PPNS dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan menangkap kapal berbendera China di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, atau tepatnya di perairan Natuna.
Peristiwa bermula, saat kapal milik KKP menangkap kapal nelayan China di perairan Natuna. Namun, saat hendak dibawa ke daratan, salah satu kapal coast guard RRC tiba-tiba mengejar Kapal Pengawas (KP) Hiu 11 milik Indonesia dan kapal tangkapan KM Kway Fey 10078 China dengan kecepatan 25 knots.
Kapal cost guard itu justru menabrak kapal tangkapan hingga rusak. Akhirnya, petugas meninggalkan kapal tangkapan tersebut demi keselamatan.