Fraksi PPP Tolak Pembangunan Perpustakaan DPR
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Rencana proyek perpustakaan besar di Kompleks Parlemen mendapat tentangan dari sebagian kalangan, termasuk dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Juru Bicara Fraksi PPP, Arsul Sani mengatakan, pihaknya menolak dengan tegas rencana pembangunan itu. Â
"Jika kemampuan fiskal pemerintah memang tidak memadai ada baiknya tidak usah dipaksakan," kata Arsul Sani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 29 Maret 2016.
Namun menurutnya, jika proyek itu pada akhirnya akan direalisasikan maka harus melalui sosialisasi yang intensif. Tujuan pembangunan perpustakaan juga harus bisa diterima publik.
"Pimpinan DPR perlu membuka ke hadapan publik terkait konsep detail perpustakaan yang hendak dibangun itu," ujarnya menambahkan.
Selain itu, Arsul juga mempertanyakan perpustakaan yang sebelumnya sudah ada di Gedung DPR. Menurutnya, perpustakaan yang berada di kompleks itu saat ini relatif sepi pengunjung. Oleh karena itu tidak ada jaminan bahwa perpustakaan besar bisa menarik minat khususnya para anggota DPR tersebut.
"Ada baiknya perpustakaan yang ada lebih dikembangkan saja ketimbang membangun baru dengan memberikan fasilitas pada umumnya seperti e-library," ujarnya.
Rencana pembangunan perpustakaan mutakhir yang direncanakan terbesar di Asia Tenggara itu digulirkan oleh Ketua DPR Ade Komarudin. Anggaran pembangunan diperkirakan sekitar Rp570 miliar dan direncanakan bakal masuk dalam APBN Perubahan tahun 2016.
(mus)