RI Bisa Tarik Dubes Bila Protes Tak Direspon Tiongkok

Kamis, 24 Maret 2016 - 16:27 WIB
Oleh :
Kapal Penjaga Pantai China.
Kapal Penjaga Pantai China.
Sumber :
  • REUTERS
Photo Mini 1

VIVA.co.id - Anggota Komisi I DPR RI, Rachel Maryam meminta pemerintah tegas soal aksi kapal patroli Tiongkok yang menghalangi penangkapan kapal KM Kway Fey 10078 yang melakukan pencurian ikan di laut Indonesia.

Baca Juga :
Tiongkok Bangun Hanggar Pesawat di Laut China Selatan
Menurutnya, Indonesia harus bertindak tegas dan bukan hanya melayangkan nota protes terhadap pemerintah China.
 
Baca Juga :
Laut China Selatan Memanas, Beijing: Siap-siap Perang
"Apabila pemerintah China tidak merespons dengan baik nota protes tersebut, maka harus dipertimbangkan untuk dilakukan langkah yang lebih keras dan tegas. Tarik duta besar kita dari China," kata Rachel saat dihubungi, Kamis 24 Maret 2016.
 
Baca Juga :
ASEAN Disebut Lemah Ambil Sikap Soal Laut China Selatan
Menurut dia, sebagai negara berdaulat, wajar bila Indonesia wajar bertindak tegas menyikapi aksi dari kapal coast guard China. Di mana kapal Indonesia yang akan menegakkan hukum terhadap KM Kway Fey 10078 justru dihalang-halangi.
 
"Sebagai negara yang berdaulat sudah seharusnya pemerintah Indonesia bersikap keras dengan cara melayangkan nota protes terhadap China," tegasnya.
 
Sebelumnya Kapal KM Kway kedapatan melakukan Illegal Unreported and Unregulated Fishing (IUU) atau penangkapan ikan secara ilegal di ZEE Indonesia di perairan Natuna, akhir pekan lalu.
 
Tim Penyidik Pegawai Negeri Sipil dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan gagal menarik kapal tersebut karena dihalangi kapal patroli milik China yang menabrakkan kapal ke kapal KM Kway Fey.
 
Akibatnya kapal Kway Fey rusak, dan petugas pun meninggalkan kapal tangkapan tersebut demi keselamatan mereka.
 
Selama ini sendiri, China diketahui memang sering berbenturan dengan negara-negara lain, seperti Vietnam dan Filipina dan Jepang terkait klaim wilayah Laut China Selatan ke dalam peta teritorialnya atau dikenal dengan sebutan nine-dashed line.
 
Alasannya, China mengklaim sebagian perairan Natuna masuk ke dalam nine-dashed line wilayahnya. 
 
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sebagai negara yang berdaulat sudah seharusnya pemerintah Indonesia bersikap keras dengan cara melayangkan nota protes terhadap China," tegasnya.
Halaman Selanjutnya