Fahri Hamzah: Biarkan China Minta Maaf
VIVA.co.id - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah bereaksi keras atas ulah kapal patroli China yang menghalangi penangkapan kapal KM Kway Fey 10078 dan masuk ke wilayah teroterial Indonesia. Fahri meminta pemerintahan tak menganggap enteng aksi mereka.
"Jangan dianggap tidak ada apa-apa. Indonesia harus gunakan kartu diplomatiknya dalam bersikap," ujar Fahri di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu, 23 Maret 2016.
Fahri menolak jika NKRI justru seolah-olah dijajah. Ia menegaskan bahwa Indonesia mempunyai harga diri sehingga perlu menuntut pemerintah China meminta maaf.
"Jangan kita yang seolah-olah butuh. Biarkan China minta maaf dulu. Jangan mentang-mentang kita perlu China. Uang soal lain tapi kehormatan dan kedaulatan lebih utama," tegas Fahri.
Seperti diketahui, Kapal KM Kway berbendara China kedapatan melakukan Illegal Unreported and Unregulated Fishing (IUU) atau penangkapan ikan secara ilegal di ZEE Indonesia di perairan Natuna, akhir pekan lalu.
Tim Penyidik Pegawai Negeri Sipil dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, gagal menarik kapal tersebut karena dihalangi kapal patroli milik China yang menabrakkan diri ke kapal KM Kway Fey. Akibatnya kapal Kway Fey rusak, dan petugas pun meninggalkan kapal tangkapan tersebut demi keselamatan mereka.
Selama ini, China kerap berbenturan dengan negara-negara lain, seperti Vietnam dan Filipina dan Jepang terkait klaim wilayah Laut China Selatan ke dalam peta teritorialnya atau dikenal dengan sebutan nine-dashed line. Alasannya, China mengklaim sebagian perairan Natuna masuk ke dalam nine-dashed line wilayahnya.