Jokowi Tidak Sepenuhnya Independen
- Dokumentasi Sekretariat Kabinet
VIVA.co.id – Isu perombakan kabinet selalu muncul menggoyang pemerintah dalam setiap waktu. Direktur IndoBarometer Mohamad Qodari menilai ada dua perspektif ekstrim yang bisa dipakai untuk melihat pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Pertama adalah anggapan bahwa Jokowi tidak bisa apa-apa. Kalangan ini memandang Jokowi yang sebelum jadi presiden bukan tokoh elit politik atau ketua umum partai, sehingga tidak cakap mengelola pemerintahan dengan bukti adanya silang pendapat sengit antar menteri.
Perspektif kedua, menurut Qadari adalah sebaliknya. Indikasinya, Presiden Jokowi sudah melalui beberapa ujian politik yang cukup keras.
"Pada saat menyusun kabinet, dia mengakomodasi kepentingan. Tapi pelan-pelan dia bisa minimal memasukkan orang yang dia harapkan, misalnya Luhut," ujar Qadari dalam suatu diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 19 Maret 2016.
Walaupun Presiden Jokowi dinilainya cerdik secara politik, namun Qadari melihat Jokowi belum kuat 100 persen dalam sistem presidensial ini.
"Memang Pak Jokowi ini punya sentimen pribadi yang tidak akan sepenuhnya independen. Karena dia punya utang-utang politik, punya beban sejarah," kata Qadari.