Sambangi Yogya, SBY Bahas Penelikung Partai
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudoyono (SBY) akan menyambangi Yogyakarta, dalam rangkaian #SBYTourDeJava partai tersebut. Program Tour De Java itu telah dimulai dari DKI, Bandung, Tasikmalaya, dan sejumlah daerah di Jateng bagian barat, seperti Cilacap dan Purworejo.
Wakil Ketua DPP Partai Demokrat, Roy Suryo mengatakan, sejumlah agenda akan dilakukan oleh mantan Presiden RI tersebut beserta pengurus DPP Partai Demokrat di Yogyakarta. Di antaranya, menggelar pertemuan internal yang dihadiri oleh seluruh pengurus Partai Demokrat, anggota legislatif mulai dari Kabupaten-Kota hingga Provinsi.
"Nantinya, SBY akan memberikan arahan kepada pengurus, agar partai Demokrat kembali berjaya dan memperoleh kepercayaan dari rakyat kembali," kata Roy di Yogyakarta, Minggu 13 Maret 2016.
SBY dan Ibu Ani, kata Roy, sudah mendarat di Yogyakarta sekitar pukul 11.00 WIB, dan selanjutnya melakukan pertemuan internal di Hotel Quality. Untuk Ibu Ani direncanakan akan mengunjungi pameran Handycraff di Jogja Ekspo Center pada pukul 13.00 WIB.
"Acara pertemuan internal dengan pengurus Partai Demokrat di DIY, akan berlangsung pada pukul 19.30 WIB di hotel yang sama," jelasnya.
Dipastikan dalam pertemuan internal nanti, akan dibahas evaluasi Pilkada Serentak 2016. Sebagaimana diketahui, dalam Pilkada lalu, Partai Demokrat memenangkan dua kandidat calon bupati dan wakil bupati.
Namun, di tengah perjalanan, pemberian dukungan kepada cabub-cawabub Suharsono-Halim di Kabupaten Bantul, justru direcoki oleh konflik internal pengurus di DPC Bantul.
"Saat ini, Pak Harsono-Halim sudah menjadi pemenang Pemilu, sehingga tindakan menelikung di tengah perjalanan oleh pengurus partai akan kita evaluasi. Jika perlu, mereka diganti," ujar mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini.
Dalam rapat internal, kata Roy, SBY juga akan membahas Pilkada untuk Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulonprogo yang akan berlangsung pada 2017.
"Kita sadar kursi Partai Demokrat di Yogya sangat kecil, sehingga perlu strategi mana koalisi partai yang akan didukung, atau siapa calon kepala daerah yang akan didukung, dan punya kesempatan menang tinggi," tuturnya. (asp)