Tiga Jurus Ampuh Hadapi Ahok
- Fajar Ginanjar - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti, mengatakan ada tiga jurus yang diperkirakan ampuh untuk bisa menyaingi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI 2017 mendatang. Hal tersebut menurut Ray harus menjadi poin penting yang diperhatikan para penantang Ahok.
"Pertama, buktikan kalau ide kamu lebih baik dari Ahok dalam konteks mengelola Jakarta ya," kata Ray dalam acara diskusi di Jalan Raya Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 12 Maret 2016.
Menurut Ray, penantang Ahok harus menunjukkan konsep yang matang dan masuk akal bagi warga Jakarta. Dia menilai bahwa sebenarnya Ahok selama ini memiliki kekurangan, antara lain Ahok kurang berpihak pada warga ekonomi lemah.
"Ada beberapa klaim Ahok, menurut saya sikapnya yang seolah menyenangkan (masyarakat) tentang Kalijodo seolah pada saat bersamaan akan ada tindakan yang sama pada kelompok-kelompok ekonomi besar. Itu sebenarnya," ujar Ray.
Jurus kedua adalah terkait isu reklamasi Pantai Utara DKI Jakarta. Salah satu program Ahok itu, kata Ray, akan banyak merugikan puluhan bahkan ratusan ribu nelayan. Oleh karena itu penantang Ahok harus bisa 'mengelola' isu itu.
"Sehingga penting bagi para calon lawan Ahok menentukan sikap apakah mendukung reklamasi atau menyelamatkan ladang pencarian para nelayan. Itu nelayan di Pantai Utara sudah teriak-teriak supaya tidak ada reklamasi," kata Ray.
Jurus ketiga adalah bisa membuktikan bahwa Ahok tidak sebersih yang dipikirkan masyarakat. Apalagi saat ini mantan Bupati Belitung Timur tersebut disebut-sebut tersangkut kasus dugaan korupsi proyek Rumah Sakit Sumber Waras.
“Buktikan dia tidak sebersih yang dibayangkan orang, kira-kira gitu ya. Jangan hanya isu, karena kalau isu saja hari ini elektabilitas Ahok masih tinggi," katanya.
Tiga hal tersebut menurut Ray paling strategis untuk bisa menurunkan citra Ahok di mata masyarakat Jakarta.
"Jadi buktikan saja kamu lebih bersih dan lebih transparan, lebih partisipatif dalam mengelola dana APBD," kata Ray. (ase)
Ibas Minta Polemik Pencopotan Ruhut Tak Diperpanjang
Ibas sebut rotasi kader merupakan hal yang biasa
